Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tudung Hijau

22 Januari 2022   03:44 Diperbarui: 22 Januari 2022   06:36 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi | Tudung Hijau

Soetiyastoko

Kekasih, tuntaskan dahaga-mu
di sini
dengan sujud-mu

Kekasih, perjalanan ini tak pernah selesai
akan ada lanjutannya

Kita akan bertemu koma
Itulah alam kubur
bukan sekedar dipendam dalam tanah,
ruang interogasi

Akankah di-situ  dan begitu ?

Kekasih, jangan tanya seperti itu, ...
bukankah kau sudah tahu ?

Lalu, kelak bumi diguncang kasar ,
gunung-gunung terbang
seperti kapuk terhambur dari bantal tua
Robek
karena ulah liar-mu semalam.

Langit merah panas
direndahkan,
tindih
kepala-kepala kita
di pengadilan terakhir

dan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun