Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hebatnya Normal Baru

18 Desember 2021   09:32 Diperbarui: 18 Desember 2021   09:42 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

*Hebat-nya Normal Baru*

  Soetiyastoko

Ketika korupsi digolongkan
kepandaian tingkat tinggi
tak lagi
dipandang sampah.
Sampah, apa itu sampah ?

Tapi,
cara lumrah
untuk bergelimang harta
dan
berganti-ganti
pasangan simpanan
yang
sarat pesona operasi plastik
dan
obat kuat.

Ketika
yang busuk selalu disebut wangi
jadilah
wangi
gantikan busuk.

Tak
guna heran
ada semringah senyum
dan
lambaian bangga
kepada
setiap lensa media
saat rompi oranye dikenakan
bak
toga
saat wisuda.

Mereka
bilang
dengan
lantang :
_"Uang adalah tongkat komando raja"_
semua tunduk kepadanya
dan
saat
ini
hampir apapun
bisa dibeli.

Di bui pun
terasa di Surga.
Setelah tiba waktu dilepas sipir
bisa
ikut
pemilu
lagi.

(Kasusnya
'kan
cuma korupsi).

Pagedangan, Agustus 2020
Terpana melihat talk show di televisi, ketika sampah dimuliakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun