Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mentari Cuil Langit Timur

5 Agustus 2021   08:20 Diperbarui: 5 Agustus 2021   08:19 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

jiwa raga
atau
tibanya
usia tua

yang sebabkan ucapan-ucapan
yang
tak lagi senonoh,
atau
tibanya
kematian
yang mempercepatkan 

lenyapnya
segala hal,

atau

tunggu tibanya Dajjal,
maka
ia adalah
seburuk-buruk makhluk ghaib
yang ditunggu,

atau

tibanya
hari kiamat,
maka  kiamat
itu
adalah bencana besar
serta
lebih pahit
menanggungkan
rasa-nya."

Pagedangan, Kamis awal Agustus 2021
Mentari mencuil langit timur, diantara gerimis yang menjajah embun pagi.

Soetiyastoko

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun