Mohon tunggu...
Sultoni
Sultoni Mohon Tunggu... Freelancer - Pengamat Politik dan Kebijakan Publik AMATIRAN yang Suka Bola dan Traveling

Penulis lepas yang memiliki ketertarikan pada isu-isu sosial politik, kebijakan publik, bola dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politik, Pilpres dan Sepakbola

22 November 2022   16:40 Diperbarui: 22 November 2022   16:43 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : www.footballtribe.com

Politik dan sepakbola sebenarnya adalah dua hal yang tidak ada hubungannya sama sekali.

Tapi ditahun politik, hal apa sih yang tidak bisa dihubung-hubungkan dengan politik? 

Apalagi, dunia sepak bola merupakan komoditas yang "seksi" untuk dipolitisasi.

Sama-sama kita ketahui, bahwa olahraga sepakbola adalah olahraga yang paling populer di Indonesia.

Olah raga sikulit bundar ini, memiliki jutaan penggemar dan fans fanantik yang tersebar rata hampir diseluruh wilayah yang ada di Indonesia.

Penggemar olahraga bal-balan ini, terdiri dari seluruh lapisan usia dan masyarakat yang ada di Indonesia.

Dari yang masih berusia belia sampai dengan yang sudah tua bangka, semuanya menggemari olahraga yang satu ini. Lintas gender, lintas agama, lintas suku dan ras, bahkan termasuk juga lintas partai politik.

"Seksi" bukan?


Apalagi jika kita melihatnya dengan menggunakan kacamata politik

Karena potensi penggemar yang jumlahnya juataan inilah, adalah suatu hal yang wajar kemudian jika ditahun politik, para politisi akan beramai-ramai menjadikan para fans sepakbola ini sebagai komoditas politik.

Alasanya cuma satu, yakni jumlah massa penggemar sepakbola yang melimpah ruah.

Politik dan massa memang seperti masih ada ikatan pertalian darah. Seperti ibu dan anak. Karena jabatan politik dinegara demokrasi, lahir dari suara massa atau suara masyarakat.

Massa penggemar sepakbola yang jumlahnya jutaan tersebut, tentu menjadi sebuah ceruk komoditas politik yang sangat menggiurkan bagi para politikus. Tak terkecuali bagi para calon presiden di Indonesia.

Pertanyaannya, dengan potensi jumlah suara yang sedemikian besar, apakah para penggemar sepakbola sudah sadar dengan potensi yang mereka miliki tersebut?

Begitu juga sebaliknya, apakah para calon presiden 2024 sekarang ini sudah pada "ngeh" dengan potensi massa dari penggemar sepakbola ini?

Kalau penulis perhatian sih, kedua-duanya masih belum menyadari atau memang masih pada sibuk untuk membangun koalisi, sehingga belum menyentuh potensi yang ada pada massa suporter sepakbola ini untuk kepentingan politik di pilpres 2024.

Karena sejauh yang penulis tau sampai dengan saat ini, belum ada kelompok penggemar atau fans sepakbola di Indonesia yang menyatakan sikap akan mendukung salah satu capres 2024.

Begitupun sebaliknya, sajauh yang penulis tau juga, belum ada calon presiden 2024 yang melakukan safari politik kepada kelompok-kelompok fans atau penggemar sepakbola dan atau mengkampanyekan janji-jani politik yang dikhususkan untuk mengakomodir kepentingan penggemar sepakbola di Indonesia.

Misalnya, capres menjanjikan akan menggratiskan siaran pertandingan di Piala Dunia 2026, seluruh pertandingan Timnas Indonesia dan juga seluruh pertandingan Liga 1 diseluruh stasiun TV Nasional Indonesia jika dirinya terpilih.

Atau tuntutan dari kelompok supporter sepakbola yang meminta kepada capres tertentu, agar berjanji akan membawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 apabila terpilih.

Kan asik tu, hehe

Tapi penulis meyakini, semuanya pasti akan menjadi komoditas politik pada waktunya.


Tinggal bagaimana para supporter sepakbola Indonesia menyikapinya.

Jangan sampai, supporter sepakbola Indonesia justru hanya menjadi komoditas politik semata ditahun politik, tanpa ada arah yang jelas kemana persepakbolaan negara kita ini akan dibawa.

Alih-alih hanya sekedar menjadi komoditas politik semata, supporter sepakbola Indonesia juga harus mempunyai bargaining politik yang kuat untuk mengkampanyekan ide dan gagasan terbaik demi perbaikan sepakbola Indonesia kedapan kepada para calon presiden 2024.

Kita berharap, semoga presiden yang terpilih di 2024 nanti adalah presiden yang peduli dengan dunia persepakbolaan di Indonesia.

Kira-kira ada gak ya capres 2024 yang mau peduli dengan suporter dan dunia sepakbola Indonesia?

Kalau ada, mungkin itu akan menjadi salah satu pertimbangan utama saya untuk memilihnya di Pilpres 2024 mendatang.

Salam sepakbola!

Sekian dari Jambi untuk Kompasiana. Semoga bermanfaat.

Pematang Gadung, 22 November 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun