Mohon tunggu...
Sultoni
Sultoni Mohon Tunggu... Freelancer - Pengamat Politik dan Kebijakan Publik AMATIRAN yang Suka Bola dan Traveling

Penulis lepas yang memiliki ketertarikan pada isu-isu sosial politik, kebijakan publik, bola dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

PPP tak Permasalahkan Kadernya Deklarasi Dukung Anies, Potensi Terbelah di Pilpres 2024

19 November 2022   00:04 Diperbarui: 19 November 2022   01:54 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekelompok kader PPP mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres 2024 yang akan mereka dukung pada Rabu (16/11) di Jogjakarta. Foto : populis.id

Dia menambahkan, deklarasi dukungan yang disampaikan FKM terhadap Anies tidak bisa direpresentasikan sebagai suara PPP. 

Awiek menegaskan, sampai saat ini PPP belum membuat keputusan apapun terkait sosok yang bakal diusung sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang bersama dengan Partai Golkar dan PAN yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa DPP PPP sepertinya tidak mempersoalkan langkah sejumlah kadernya yang melakukan kegiatan deklarasi dukung Anies Baswedan sebagai capres 2024 di Jogjakarta, karena menilai hal tersebut bukan merupakan kegiatan resmi dari partai dan hanya merupakan aspirasi pribadi dari segelintir kader.

Habil Marati, kader senior PPP yang kontroversial

Meskipun diakui oleh DPP PPP bahwa Habil Marati merupakan kader senior dari PPP, namun saat ini dirinya tidak termasuk kedalam jajaran struktur kepengurusan di DPP PPP pimpinan Mardiono.

Habil Marati sendiri dikenal sebagi sosok kader senior PPP yang kontroversial.

Sosok yang juga pernah dipercaya menjadi manajer Timnas Indonesia ditahun 2012 ini lahir di Raha, Sulawesi Tenggara pada 7 November 1962.

Politisi PPP yang juga sempat menjadi anggota Komisi XI DPR-RI dari fraksi PPP di tahun 1999-2004 ini, tercatat pernah membelot dari PPP di Pilpres 2009.

Saat itu, Habil Marati mendeklarasikan Front Persatuan Pendukung Prabowo (FPPP) bersama dengan kader PPP lain, seperti Sofyan Usman, Usamah al Hadar, dan Emilia Contessa.

Padahal, dalam Pilpres 2009 kala itu, PPP telah terikat dalam koalisi pendukung pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono.

Di Pilkada DKI tahun 2017, Habil dan sejumlah kader PPP yang resah akibat konflik internal yang berkepanjangan antara kubu Djan Faridz dan kubu Romahurmuziy, membentuk Majelis Penyelamat Partai Persatuan Pembangunan (MP-PPP) bersama tokoh-tokoh PPP lainya seperti Anwar Sanusi, Sukri Fadholi, Habil Marati, Usamah Hisyam, dan anggota DPRD DKI Abraham Lunggana alias Haji Lulung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun