Mohon tunggu...
Zulfikar Akbar
Zulfikar Akbar Mohon Tunggu... Jurnalis - Praktisi Media

Kompasianer of the Year 2017 | Wings Journalist Award 2018 | Instagram/Twitter: @zoelfick

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Bukan Cerita Film Cameron Diaz

4 Februari 2019   22:17 Diperbarui: 6 Februari 2019   00:15 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagian film Sweetest Thing yang mencibir sekaligus mengajak berpikir - Foto: Empireonline.com

Persoalannya, ketika perjalanan sudah diatur, ke mana tujuan dan arah dari sebuah perjalanan sudah ditentukan, kondektur yang belum pernah duduk di belakang setir pun merasa lebih paham segalanya daripada siapa di balik setir. Alih-alih membantu perjalanan, para kondektur pun lebih banyak menunjukkan hasrat membantai sopirnya sendiri.

Sejauh ini, sopirnya terlihat masih bisa fokus membawa "kendaraan" di tangannya menuju tujuan direncanakan. Namun masih ada saja yang mengusik perjalanan, hingga berujung kegaduhan di dalam kendaraan itu sendiri. 

Ketika perjalanan tersendat, kendaraan tidak berjalan semestinya gara-gara keributan tanpa henti dari orang-orang di dalam kendaraan itu sendiri, lalu yang jadi penumpang hanya melempar kesalahan, lha piye? Mbuh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun