Mohon tunggu...
Aming Soedrajat
Aming Soedrajat Mohon Tunggu... Aming soedrajat

Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Gubernur Jawa Barat Sibuk Bekerja, Oknum Birokrat Sibuk Usaha

10 April 2025   19:34 Diperbarui: 10 April 2025   19:34 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Istimewa / Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi 

"Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani". (di depan menjadi teladan, di tengah membangun semangat, di belakang mendukung), Ki Hadjar Dewantara. Pahlawan Nasional, Bapak Pendidikan Nasional.

Kalimat diatas bukan hanya semboyan pendidikan nasional, kalimat tersebut menyampaikan sebuah sistem satu kesatuan yang saling terkoneksi antara pemimpin dengan yang dipimpin.

Pemimpin yang baik menjadi teladan bagi mereka yang dipimpinnya, memberikan dorongan moral bagi orang-orang di sekitarnya agar menjadi lebih baik. Energinya melahirkan produktifitas dalam sistem dalam menjalankan visi dan target yang ditentukan.

Dalam sepekan ini ada dua kritik pedas yang disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi, pertama malarang para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk meminta dan menerima Tunjangan Hari Raya (THR) dari pihak manapun.

Kritik yang kedua, para ASN banyak jumlahnya, matanya banyak tapi tidak mengabdi. Mengabdi hanya pada aspek pekerjaan yang melahirkan honor. ASN hanya membuat kerumunan, bukan membuat barisan.

Dua kritik pedas itu disampaikan oleh Kang Dedi memang bukan tanpa alasan mempertanyakan kinerja para oknum ASN yang hanya mementingkan jabatan dan menjalankan usaha dibalik jabatannya.

Gubernur ingin memastikan bahwa bawahannya bekerja untuk negara, untuk rakyat, untuk Indonesia Raya. Pemerintahan yang bersih, pemerintahan yang mengedepankan integritas.

Larangan meminta THR kepada pihak manapun bukan tanpa alasan, Kang Dedi paham prilaku oknum ASN yang lebih memprioritaskan menjalankan usaha dari pada menjalankan sumpahnya sebagai abdi negara, abdi masyarakat.

Kang Dedi telah mencontohkan bagi bawahannya. Menolak semua pemberian parsel dari teman dan koleganya. Kebiasaan itu sudah dilakukan sejak lama, saat menjabat sebagai anggota DPRD Purwakarta, parsel dan hampers dialihkan kepada masyarakat yang lebih membutuhkan.

Sebagai pemimpin, kang Dedi mencontohkan kalau integritas dan reputasi sangat penting untuk menjaga kehormatan serta nama baik. Integritas sebagai bagian menjaga kepercayaan publik.

Gagal Pengelolaan Birokrasi?

Transformasi birokrasi menjadi agenda prioritas yang sedang dijalankan oleh Kang Dedi Mulyadi agar setiap kebijakan dapat berjalan sesuai harapan dan sesuai dengan kebutuhan masyarkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun