Ketika seorang guru berhasil menjadi entrepreneur, dampaknya tak hanya dirasakan oleh keluarganya, tetapi juga oleh lingkungan sekitar. Ia bisa membuka lapangan pekerjaan, melatih keterampilan wirausaha bagi siswa, atau bahkan menjadi pelopor gerakan ekonomi di komunitasnya.
Gurupreneur bukan hanya tentang mengajar dan berdagang, tetapi tentang memberdayakan. Ia menjadi figur yang menunjukkan bahwa ilmu dan kemandirian bisa berjalan beriringan. Ia memberi contoh nyata bahwa pendidikan adalah pondasi kehidupan yang luas, tidak sempit di ruang kelas saja.
Saatnya Berani Melangkah
Memulai usaha memang tidak mudah. Tapi siapa bilang jadi guru itu mudah? Jika seorang guru bisa mengelola 30-40 karakter berbeda dalam satu kelas, membuat RPP, mengatur waktu, menghadapi tekanan orang tua siswa, hingga evaluasi hasil belajar---maka ia juga pasti bisa mengelola usaha, menghadapi pelanggan, merancang produk, atau membangun sistem kerja.
Yang dibutuhkan hanyalah niat, keberanian, dan kemauan untuk belajar.
Guru Hebat, Usaha Hebat, Masa Depan Hebat
Maka, jangan ragu. Jadilah guru yang tidak hanya mendidik, tetapi juga menginspirasi lewat karya dan usaha. Jadilah guru yang tidak hanya mengandalkan gaji, tetapi menciptakan peluang. Karena sejatinya, ketika seorang guru menjadi kuat secara ekonomi, ia juga akan menjadi lebih kuat dalam mendidik, lebih bebas dalam berkarya, dan lebih luas dalam menebar manfaat.
Karena sesungguhnya, mendidik adalah usaha seumur hidup, dan tak ada salahnya jika seorang guru juga berusaha untuk hidup lebih layak dan bermartabat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI