Mohon tunggu...
Soebarkah
Soebarkah Mohon Tunggu... Educator

I am an educator committed to shaping the younger generation to have noble character, strong morals, and a vision to bring positive impact to others.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dunia Terkesima: China Produsen Game No 1, Tapi Justru Batasi Ketat Generasi Mudanya? Inilah Paradoks Besarnya!

8 Mei 2025   09:47 Diperbarui: 8 Mei 2025   09:47 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Produsen Game Terbesar Namun Membatasi Bermain Game, Why?

China merupakan produsen game online terbesar di dunia. Negara ini memimpin industri game global dalam berbagai aspek, mulai dari pendapatan miliaran dolar, hingga dominasi perusahaan-perusahaan game raksasa seperti Tencent dan NetEase. Tencent, misalnya, adalah pemilik atau pemegang saham utama dalam sejumlah game populer seperti PUBG, Honor of Kings, dan League of Legends.

Namun, di balik keberhasilan ini, ada pendekatan yang sangat kontras: China justru menerapkan berbagai pembatasan ketat terhadap game online, terutama bagi generasi mudanya. Pemerintah China menilai bahwa kecanduan game adalah ancaman serius terhadap pendidikan, kesehatan mental, dan masa depan anak-anak.

Kebijakan Ketat Pemerintah China untuk Melindungi Anak dari Kecanduan Game

1. Pembatasan Waktu Bermain Game

Sejak tahun 2021, pemerintah China mengeluarkan aturan yang sangat ketat untuk anak di bawah 18 tahun:

  • Maksimal 1 jam per hari.
  • Hanya diperbolehkan bermain pada hari Jumat, akhir pekan, dan hari libur nasional.
  • Hanya boleh bermain antara pukul 20.00--21.00 waktu setempat.

 Sumber: BBC News

2. Sistem Verifikasi Identitas

Semua pemain game harus menggunakan nama asli dan nomor identitas nasional, yang diverifikasi secara daring. Tujuannya:

  • Memastikan usia pengguna.
  • Menerapkan pembatasan waktu secara akurat.
  • Mencegah anak-anak menggunakan akun milik orang dewasa.

Sumber: CNN Business

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun