Mohon tunggu...
Rere Snow
Rere Snow Mohon Tunggu... -

Aku hanya pemain kata, bukan penyair. Aku menulis berdasarkan apa yang ingin kutulis. Aksaraku sederhana namun bermakna bagi ruang rasa..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Puisi Tentang Hati"

28 November 2011   20:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:05 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cerita tentang hati

Hatiku bersedia menampung sesak ini
Hatiku menerima akan kenyataan ini
Ketika Kau sakiti
Ketika Kau lukai
Ketika Kau cerca penuh maki
Meludah pun; hatiku tetap tersenyum

Miris,..!!
Sebuah hati yang merekah; meranum
Hingga meretak, terbelah hancur berkeping-keping
Hatiku tetap tersenyum
Walau sedikitpun, tak kau anggap kehadiran hatiku.

Hatiku bersedia dikala kau cambuk
Hatiku ikhlas dikala kau mendua; karna
Hatiku sudah terlanjur terkoyak.
Hatiku sudah sering tersayat
Seperih apapun hatiku tetap tersenyum

Hatiku rela bersimbahkan darah
Hatiku bahagia melebur tak tersisa
Karnamu ruang rasaku tercipta
Dan untukmu kurela kan hatiku

Hatiku kan selamanya tersenyum
Jika kepuasan itu, membuat kau bahagia
Selamanya hatiku milikmu
Walau kini, hatiku tlah kau kubur
Hatiku tetap tersenyum

*celotehan malam; mengusut tak terarah*
Aku menulis berdasarkan, apa yang ingin kutulis
Tak bertema,
Tak berstruktur,
Dan tak beralur
Inilah aku, menulis dengan bahasaku
Aku adalah aku
Bukan kamu,.. Dia atau kalian..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun