Mohon tunggu...
Rere Snow
Rere Snow Mohon Tunggu... -

Aku hanya pemain kata, bukan penyair. Aku menulis berdasarkan apa yang ingin kutulis. Aksaraku sederhana namun bermakna bagi ruang rasa..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Bathin Merindu"

7 Desember 2011   06:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:43 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gaduh sekali suara hati ini, tak ada lg kedamaian setelah kau menghilang. Pernahkah kau telisik maksud hati, agar sebuah tanya terjawab pasti. Hatiku berucap jujur tanpa paksa atau memaksa. Sebuah hati yang tulus kupersembahkan, agar impian tetap terajut selamanya..

Kini kukembali menggeluti sepi
Bercakap pada malam seorang diri
Kesunyian kini hinggap kembali
Menghantar jiwa bercengkrama mimpi

Lirih bathin menahan rindu
Meratapi kisah membelai kalbu
Kenangan indah tergores tabu
Sesak hati merantai pilu

Tiada topan tiada badai
Gempa dahsyat mengguncang relung hati Tersambar petir pertanyaan diri
Meruntuhkan pertahanan istana dua hati Menghujat kisah tiada pasti
Mencemoh perlakuan tiada berarti

Percuma ada jawab, bila tiada tanya
Mengeram dalam hati
hanya, berujung sesal penuh emosi
Sembunyi dan membisu
Tiada sapa tiada canda
Membelah hati melerai jiwa
Merenggut mimpi tiada bertepi
Hingga diri terkurung sepi
Mencambuk raga tanpa penjelasan yang pasti

Knp org yang kusayangi slalu menciptakan sungai dipelupuk mataku? Apakah kutak layak mengecup sedikit kebahagiaan bersamamu? Knp aku slalu dipersalahkan??

Waktu terus berputar, namun langkahku terhenti ditepian tiada bertepi. Penantian yang kuusung penuh arti, kini berakhir penuh sia-sia. Detik demi detik terlewati, lelahku tiada sandaran hati. Hasrat kian melerai asa, diri tergoyah tiada penompang. Bulir-bulir bening setia menemani sang waktu, berharap terhenti detak cinta yang kian memburu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun