Mohon tunggu...
SNF FEBUI
SNF FEBUI Mohon Tunggu... Jurnalis - Badan Semi Otonom di FEB UI

Founded in 1979, Sekolah Non Formal FEB UI (SNF FEB UI) is a non-profit organization contributing towards children's education, based in Faculty of Economics and Business, Universitas Indonesia. One of our main activities is giving additional lessons for 5th-grade students, from various elementary schools located near Universitas Indonesia. _________________________________________________________ LINE: @snf.febui _________________________________________________________ Instagram: @snf.febui ____________________________________________________ Twitter: @snf_febui _______________________________________________________ Facebook: SNF FEB UI ____________________________________________________ Youtube: Sekolah Non Formal FEB UI ______________________________________________________ Website: snf-febui.com ______________________________________________________ SNF FEB UI 2020-2021 | Learning, Humanism, Family, Enthusiasm | #SNFWeCare

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Desakan Vaksin dan Imunisasi untuk Anak

13 September 2021   19:54 Diperbarui: 30 September 2021   21:23 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini, pemerintah melalui BPOM telah menyetujui Emergency Use Authorization (EUA) atau penggunaan dalam kondisi darurat vaksin CoronaVac pada anak usia 12--17 tahun dengan mengikuti panduan vaksinasi. 

Vaksin ini merupakan vaksin milik Sinovac. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan keamanan dan efektivitas vaksin COVID-19 bagi anak-anak di bawah usia 12 tahun sebelum vaksin ini bisa digunakan secara luas.

Efektivitas Vaksin untuk Anak di Kala Pandemi

Vaksin  yang  aman  adalah  solusi  jangka  panjang  untuk mengatasi pandemi  COVID-19. Namun,  ketersediaan  vaksin  saja  tidak cukup untuk menjamin perlindungan imun yang luas karena vaksin juga harus dapat diterima baik oleh komunitas kesehatan maupun masyarakat umum. 

Keefektifan vaksin untuk anak yang masih dipertanyakan, memunculkan kesalahpahaman baru, diantara kesalahpahaman  yang  paling  umum  adalah  bahwa  manfaat  vaksinasi  tidak  lebih besar  daripada  risikonya dan  bahwa  kekebalan  yang  diperoleh  dari  bertahannya suatu penyakit lebih unggul daripada kekebalan dari vaksinasi. 

Padahal, kekhawatiran  tentang  perlunya  vaksin  COVID-19  dapat  dikurangi  dengan menunjukkan tingginya angka morbiditas (persentase penduduk yang mempunyai keluhan kesehatan) dan mortalitas (ukuran kematian) yang terkait dengan penyakit [5].

Pada dasarnya, terlepas dari kelompok usia yang divaksin, vaksin memang memegang peranan penting untuk membangun imunitas tubuh seseorang terhadap virus. 

Dalam vaksin, terdapat antigen yang merupakan komponen kecil yang sudah dimatikan dan tidak berbahaya dari suatu organisme penyebab penyakit. Antigen yang disuntikkan melalui vaksin akan membentuk antibodi. Antibodi inilah yang akan melatih sistem imun tubuh kita untuk mengenali virus yang masuk. 

Dengan demikian, tubuh kita pun memiliki sistem pertahanan untuk melawan virus Corona dan tidak rentan sakit. Secara jangka panjang, penyuntikan vaksin juga akan membentuk herd immunity. Semakin banyak orang yang divaksin, maka semakin banyak orang yang kebal terhadap virus. 

Dengan begitu, angka penularan akan menurun sehingga lebih banyak orang bisa terhindar dari virus COVID-19, termasuk mereka yang tidak bisa divaksinasi karena kondisi kesehatan. 

Tembok Penghalang Imunisasi Anak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun