Mohon tunggu...
SNF FEBUI
SNF FEBUI Mohon Tunggu... Jurnalis - Badan Semi Otonom di FEB UI

Founded in 1979, Sekolah Non Formal FEB UI (SNF FEB UI) is a non-profit organization contributing towards children's education, based in Faculty of Economics and Business, Universitas Indonesia. One of our main activities is giving additional lessons for 5th-grade students, from various elementary schools located near Universitas Indonesia. _________________________________________________________ LINE: @snf.febui _________________________________________________________ Instagram: @snf.febui ____________________________________________________ Twitter: @snf_febui _______________________________________________________ Facebook: SNF FEB UI ____________________________________________________ Youtube: Sekolah Non Formal FEB UI ______________________________________________________ Website: snf-febui.com ______________________________________________________ SNF FEB UI 2020-2021 | Learning, Humanism, Family, Enthusiasm | #SNFWeCare

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Desakan Vaksin dan Imunisasi untuk Anak

13 September 2021   19:54 Diperbarui: 30 September 2021   21:23 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keragu-raguan dan minimnya informasi yang sampai ke masyarakat menjadi hambatan besar dalam proses persebaran vaksin yang bisa dibilang menjadi terobosan dalam dunia kesehatan. 

Melalui studi tentang potensi penerimaan vaksin COVID-19 pada 13.426 orang yang dipilih secara acak di 19 negara yang sebagian besarnya memiliki beban COVID-19 yang tinggi, ditemukan bahwa 71,5% dari mereka akan mengambil vaksin jika terbukti aman dan efektif, sedangkan 48,1% mengatakan bahwa mereka akan divaksinasi jika lingkungan dekat mereka merekomendasikannya [3]. 

Sentimen Vaksin COVID-19 pada Anak

Pengujian vaksin sedang dilakukan, tetapi dengan berbagai alasan, anak-anak belum dilibatkan dalam proses pengujian vaksin [4]. Alasan yang pertama, pertimbangan risiko COVID-19 pada anak. 

Orang dewasa memang lebih rentan terinfeksi virus corona daripada anak-anak. Gejala atau komplikasi COVID-19 yang dialami orang dewasa pun umumnya lebih parah. Namun, bukan berarti anak-anak bisa kebal terhadap paparan virus ini. 

Anak-anak juga berisiko terinfeksi dan bahkan bisa mengalami komplikasi serius akibat COVID-19. Lebih lanjutnya, sistem kekebalan tubuh anak-anak berbeda dengan orang dewasa. 

Hal ini membuat dosis pemberian vaksin COVID-19 untuk anak-anak tidak bisa disamakan dengan dosis vaksin untuk orang dewasa.

Selain itu, kondisi anak yang masih berada dalam proses pertumbuhan membuat anak-anak belum dapat memberikan keputusan sendiri. 

Oleh karena itu, diperlukan izin dan persetujuan dari orang tua apabila peneliti ingin melakukan uji coba vaksin pada anak. Yang terakhir, pihak peneliti juga ingin memastikan bahwa vaksin COVID-19 yang diberikan kepada orang dewasa memang efektif dan aman sebelum disuntikkan kepada anak-anak. 

Oleh karena itu, diperlukan studi dan data yang lebih banyak lagi untuk memulai proses penelitian dan pengujian vaksin COVID-19 untuk anak-anak.

Perusahaan pertama yang melibatkan anak-anak usia 12--15 tahun pada uji coba vaksin COVID-19 adalah Pfizer pada September 2020. Tak hanya Pfizer, Moderna juga telah melakukan tes vaksin COVID-19 pada anak-anak usia 12--17 tahun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun