Berjalannya proses metabolisme yang baik dan lancar dapat meningkatkan kebugaran fisik, yang berarti imunitas tubuh juga meningkat.
Untuk dapat melakukan breathing exercise dengan baik, perlu diketahui  lebih dahulu bahwa  secara anatomis organ paru-paru berada di dalam rongga dada. Dada selain sebagai pelindungnya juga merupakan  satu kesatuan dalam proses pernapasan.Â
Dalam breathing exercise ini kedua organ yang sudah merupakan satu kesatuan tersebut dibagi menjadi tiga segmen, yakni segmen apical (atas), thoracal (dada), dan abdominal (perut). Â Setiap segmen, dalam proses pernapasan terdapat perbedaan gerakan tubuh bagian atas, dada dan perut yang dapat dilihat secara visual pada saat bernafas. Untuk lebih jelasnya, dapat memperhatikan uraian di bawah ini:
1. Â Bernapas dengan fokus bagian apical.
Inspirasi (menarik napas) dilakukan perlahan melalui hidung; kedua bahu bergerak ke atas. Sedangkan saat ekspirasi (menghembuskan napas) dilakukan perlahan melalui mulut; kedua bahu bergerak turun.
2. Â Bernapas dengan fokus bagian thoracal.
Inspirasi (menarik napas) dilakukan perlahan melalui hidung; dada bergerak mengembang ke samping kanan-kiri. Saat ekspirasi (menghembuskan napas) dilakukan perlahan lewat mulut; dada mengempis.
3. Â Bernapas dengan fokus bagian abdominal.
Inspirasi (menarik napas) dilakukan perlahan melalui hidung; perut mengembang ke depan. Saat ekspirasi (menghembuskan napas) dilakukan perlahan lewat mulut; perut mengempis kembali.
Mengingat tujuan dari breathing exercise adalah untuk meningkatkan imunitas, maka teknik inspirasi dan ekspirasinya juga berbeda dibandingkan dengan pernapasan biasa. Â
Perbedaan tersebut dapat dilihat dari gerakan, durasi saat inspirasi dan ekspirasi, serta dibutuhkan alat bantu berupa tali atau ikat pinggang. Â Alat bantu ini akan digunakan saat proses ekspirasi bagian thoracal dan abdominal.