Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola

Pemain Pelapis Timnas U-17, Jauh dari Ekspetasi

11 April 2025   11:27 Diperbarui: 11 April 2025   11:27 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skuat Timnas Indonesia U-17 TERBAIK. Foto: doc. PSSI


Bersamaan dengan suksesnya Timnas Indonesia menyapu bersih kemenangan di laga grup C Piala Asia U17 2025 usai mengalahkan Afghanistan, publik sepak bola nasional, kini dapat mengetahui hampir semua kualitas penggawa Garuda Muda, yang sudah diberikan kesempatan bermain.Terlebih, saat Garuda Muda, hanya dapat menceploskan gol ke gawang Afghanistan di waktu tambahan dan siapa pencetak golnya.

Nova menghibur siapa?

Bila kepada awak media, selepas laga, Nova Arianto mengakui kemenangan ini tak mudah untuk diraih. Pasalnya, Afghanistan bermain lepas karena mereka sudah tak memiliki peluang lagi.

Sehingga Timnas Indonesia U-17 harus menunggu hingga laga memasuki ekstra time untuk mencetak gol. Lalu, Nova mengatakan bahwa Afghanistan bermain lepas, dan bermain baik, serta tetap bersyukur anak-anak dapat mencetak gol di menit-menit akhir.

Dari pernyataan Nova itu, sepertinya Nova tidak ingin menyalahkan diri sendiri dan para pemain pelapis. Pasalnya, sebagai penonton, saya sendiri cukup "gregetan" dengan para pemain pelapis yang lemah intelegensi.

Saya juga banyak mendapat pesan WA, terkait penampilan pemain pelapis yang selama 45 menit babak pertama, bermain tidak cerdas, padahal banyak kesempatan mencetak gol. Sementara, Afghanistan memang di bawah level Korea Selatan dan Yaman.

Seharusnya, bagi para pemain pelapis, saat diberikan kepercayaan merumput di Stadion Prince Abdullah Al Faisal Sports City, Jumat (11/4/2025) dini hari tadi WIB dapat tampil cerdas, sehingga mencerminkan pelatih tidak salah memilih kalian masuk dalam skuat Timnas Indonesia U-17.

Jadi, ungkapan Nova yang menyebut kemenangan tidak mudah diraih karena Afghanistan tampil lepas, itu hanya sekadar untuk mengibur diri dan pemainnya yang "macet".

Setelan pabrik

Akibat pemain pelapis tampil di luar ekspetasi, kata-kata kembali ke setelan pabrik pun muncul lagi. Kata-kata "setelan pabrik" ini, merujuk kepada pemain timnas yang tidak berkualitas, tidak cerdas intelegensi (otak) dan personality (hati).

Pertanyaannya, apakah Garuda Muda akan menang dari Afghanistan yang jauh levelnya, bila Alberto dan Gholy tidak dimasukan oleh Nova?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun