Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola

Versus Afghanistan, Kesempatan bagi Pemain Pelapis dan Jangan Antiklimaks

10 April 2025   12:58 Diperbarui: 10 April 2025   13:30 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Kendati sudah meraih tiket ke delapan besar Piala Asia U-17 2025 dan lolos ke Piala Dunia U-17 2025, Timnas Indonesia U-17 wajib tetap tampil maksimal, sekaligus menjaga momentum, menyapu bersih kemenangan di fase grup.

Kesempatan pemain pelapis

Demi persiapan menuju babak gugur, pelatih  Nova Arianto juga dapat memanfaatkan laga versus Afghanistan, untuk dapat memberikan kesempatan kepada pemain yang belum tampil, untuk menguji dan mengukur kekuatan tim secara utuh.

Walau pun tajuk turnamen melibatkan anak-anak usia muda, yang secara pembinaan, dalam pertandingan yang dicari  bukan masalah kalah dan menang, tetapi masalah kesempatan bagi para pemain untuk mendapatkan pengalaman bertanding dengan menit bermain, tetapi karena sudah bicara Piala Asia dan Piala Dunia, maka sah saja, ada sebutan pemain utama dan pemain pelapis.

Oleh karenanya, laga versus Afghanistan, dapat dijadikan momentum mencoba para pemain pelapis. Namun, tetap wajib memperhatikan sektor belakang. Pasalnya, meski Afghanistan ditekuk Yaman 2-0 dan dibantai Korea Selatan (Korsel) 6-0, Afghanistan tetap tim yang kuat. Karena dalam duel yang menelan kekalahan itu, mereka bermain terbuka sejak menit awal. Sehingga, 8 gol dapat bersarang dengan mudah ke gawang mereka.

Lengah belakang, 1 gol masuk

Saat Garuda Muda menang 4-1 atas Yaman, Yaman sempat mampu membalas 1 gol. Mengapa? Sebab, sektor belakang lengah dan ikutan bermain terbuka.

Bila Garuda Muda meremehkan Afghanistan, apalagi bermain terbuka, bukan mustahil, Afghanistan akan mampu mecuri gol. Bila sampai Garuda kalah, maka akan menjadi pencapaian antiklimaks.

Karena itu, sektor belakang tetap wajib menjadi prioritas perhatian Nova Arianto. Baik akan dengan formasi utama atau formasi pemain pelapis. Yang pasti, hasil pencapaian menang atas Korsel dan Yaman, jangan sampai ternoda oleh hasil imbang apalagi kalah dari Afghanistan.

Yang pasti, meski laga melawan Afghanistan pada partai terakhir Grup C di Prince Abdullah Al-Faisal Stadium, Jeddah, Jumat dini hari (11/4/2025) WIB hasil laga sudah tidak berpengaruh, Garuda Muda tetap wajib menganggap laga sebagai partai final.

Tetaplah menganggap semua pertandingan penting, fokus wajib tetap sama, dan tidak meremehkan Afghanistan.

Dan, apakah Nova akan memakai game plan, strategi, dan taktik yang sama dengan saat meladeni Korsel atau Yaman, serta dengan komposisi pemain pelapis, terpenting, sektor belakang tetap wajib menjadi perhatian prioritas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun