Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola

(26) Menang Atas Bahrain, Hasil Kerja Keras STy, Berterima Kasihlah!

26 Maret 2025   19:38 Diperbarui: 26 Maret 2025   22:59 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supartono JW

Bahkan, Politikus Golkar itu berpandangan bahwa strategi yang digunakan Timnas dalam pertandingan semalam cukup matang.

"Saya kira dominan sih, kita strategi ini juga matang, permainannya juga lebih cair. Kan waktu di Sydney beda banget," jelas Hetifah.

Atas pendapat tersebut, saya pikir, Ketua Komisi X DPR ini, layak masuk kelompok Towel, Justin, Akmal, dan gerbongnya yang kemungkuninan menjadi penghasut utama dipecatnya STy. Yang pura-pura buta atas apa yang sudah dikerjakan oleh STy untuk sepak bola Indonesia, khususnya kepada Timnas Senior.

Maaf Hetifah, yang Anda maksud pembelajaran dari kekalahan atas Australia itu yang mana?

Bukankah saat kalah dibantai Australia itu karena kebodohan Patrick Kluivert (PK) yang katanya kompeten dan profesional, tetapi tidak tahu perjalanan Timnas selama ini, tidak tahu kerangkanya, tidak tahu komposisinya, tidak tahu kualitas pemainnya, tapi sok-sokan memasang komposisi dan game plan yang jauh dari realitas dan kondisi tim. Ujungnya dipermak 5-1. Dan, itu adalah bukti dari betapa bodohnya PK saat laga melawan Australia, sebab mau langsung menghilangkan jejak dan bayang-bayang STy dari Timnas Indonesia.

Tidak sadar bahwa sejak ronde pertama, STylah yang telah membangun kerangka tim dan kemistrinya. Saat ada tambahan pemain baru, tinggal menutupi pos-pos yang selama ini belum maksimal.

Jadi, yang benar, saat menang lawan Bahrain, bukan hasil pembelajaran dan evaluasi atas kekalahan dari Australia. Juga bukan dari hasil masukan si profesor dan tim pelatih lainnya. Tetapi PK akhirnya menjilat ludah sendiri, terpaksa menggunakan komposisi pemain yang kerangkanya sudah di bangun STy sampai menang vs Arab Saudi.

Pemain yang menghancurkan STy hingga kalah dari China, salah satunya adalah Mees Hilgers yang kualitasnya tidak sebanding dengan harga nilai transfernya. Siapa biang kerok kekalahan atas Australia selain kelonyolan yang dibuat oleh PK dalam meracik komposisi pemain, game plan, strategi, dan taktik? Jawabnya Mees Hilgers juga. Bahkan, saya pikir alasan cidera Mees Hilgers hingga tidak masuk tim vs Bahrain, hanya "buatan".

Jadi, kemenangan Timnas Indonesia atas Bahrain, siapa di baliknya? Dia adalah STy. STy lah yang telah membuat kerangka tim, kemistri tim, hingga PK tinggal mencomot dan meniru, serta meneruskan. Kehadiran Ole Romeny di depan dan Joey Pelupessy di tengah, bila tim masih dipegang STy, juga akan diposisikan di tempat yang sama.

Tidak ada hasil kerja PK dan tim pelatih barunya. Semua hanya mencomot dan meneruakan hasil kerja STy.

Jujur, atas pendapat Hetifah tersebut, seperti pendapat orang yang buta dan tuli terhadap masalah STy. Apa sih, yang sedang dicari Hetifah, mau ikut-ikutan Towel, Justin, Akmal, dan lainnya?

STy yang bekerja keras?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun