Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional, sosial, dan pengamat sepak bola nasional. Ini Akun ke-4. Akun ke-1 sudah Penjelajah. Tahun 2019 mendapat 3 Kategori: KOMPASIANER TERPOPULER 2019, ARTIKEL HEADLINE TERPOPULER 2019, dan ARTIKEL TERPOPULER RUBRIK TEKNOLOGI 2019

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Catatan Kecil Supartono JW: Timnas Mandul vs Palestina, Messi Pimpin Argentina Pecundangi Australia

15 Juni 2023   23:42 Diperbarui: 15 Juni 2023   23:45 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supartono JW

3 peluang yang bisa 100 persen gol

Di babak pertama, Timnas Indonesia pun dapat menebar ancaman melalui tendangan Dimas Drajad dari dalam kotak penalti Palestina pada menit ke-18. Tetapi, bola hasil sepakan Dimas Drajad masih mampu dihalau oleh kiper Palestina, Rami Hamada. Berikutnya, Dimas Drajad menerima umpan terobosan, bola yang seharusnya hanya perlu dicongkel agar melewati kiper, dan masuk ke gawang, ternyata justru asal ditendang dan membentur kiper. Ini adalah peluang 100 persen gol, bila Dimas mampu menempatkan kecerdasan otak dan emosinya. Melihat dua tiang gawang dan tengah gawang yang sudah ditinggalkan kiper. Lalu, hanya perlu mencongkel bola ke atas kiper. Dan, tentu peluangnya 100 persen gol.

Menit ke-30, Rafael Struick mengoper bola ke bagian belakang. Marselino Ferdinan menyambut dengan melepaskan tendangan ke gawang Palestina. Sayang Marecelino pun hanya asal menendang ke arah gawang dan luruh ke arah tubuh kiper yang mendekati tiang sebelah kiri. Sementara bagian gawang sebelah kanan kosong. Andai Marcelino sepersekian detik melihat dulu posisi gawang yang lowong, seharusny bola tinggal ditaruh ke sebelah kanan kiper. Itu adalah peluang kedua Timnas Indonesia yang seharusnya 100 persen gol.

Kemudian ada satu peluang berbahaya timnas Indonesia hadir lewat aksi Yakob Sayuri saat laga memasuki menit ke-55. Saat itu, Yakob Sayuri melesat di sisi kanan dan menggocek satu pemain belakang Palestina. Ia lalu melepaskan tembakan. Namun, penyelesaian akhir Yakob Sayuri tak membuahkan gol seusai digagalkan salah satu pemain bertahan Palestina. Bila Sayuri memanfaatkan kecerdasannya, ada dua alternatif yang dapat dilakukan Sayuri agar peluang itu menjadi gol. Pertama, bola dimakan sendiri, bukan asal tendang, tapi bola ditempatkan ke sudut atau ruang gawang yang kosong. Kedua, Sayuri memberi umpan ke rekan lain yang ada di dalam kotak pinalti, bahkan ada 3 pemain yang menunggu umpan. Bila Sayuri tidak memakan sendiri, tapi mengoper bola ke rekan yang bebas, sangat memungkinkan 100 persen tercipta gol. Atas keputusan Sayuri yang memakan sendiri, selain nampak tidak cerdas otak, Sayuri juga egois dan individualis.

Ilustrasi Supartono JW
Ilustrasi Supartono JW
Versus Argentina?

Dengan fakta, pasukan STy mandul di laga versus Palestina yang ranking 93 dunia. Bagaimana pasukan Garuda ini mampu menceploskan gol ke gawang jawara Piala Dunia 2022 Qatar? Tim ini miskin pemian yang memiliki naluri mencetak gol. Tapi banyak dihuni pemain egois dan individualis. Sudah begitu, saya belum melihat ada bukti di lapangan, pemain yang berhasil disentuh hatinya oleh STy agar dapat bermain tidak egois dan bisa lebih konsentrasi menjaga kecerdasan otak dan emosinya. Bahkan, STy pun nampak selalu mengedepankan pemain yang nampak hanya unggul dari sisi fisik saja. Bukan pemain yang cerdas intelegensi, personality, dan teknik.

Semoga STy dan pasukannya menonton dan belajar dari laga FIFA Matchday di China. Laga Argentina vs Australia yang digelar di Workers' Stadium, Beijing, pada Kamis malam (15/6/2023) malam WIB. Messi ternyata beremain penuh selama 2 babak.

Babak pertama baru bergulir 80 detik, Messi berhasil menjebol gawang timnas Australia yang dikawal Mathew Ryan. Gol kilat Messi berawal dari pergerakan Enzo Fernandez yang merangsek mendekati kotak penalti lawan. Enzo lalu menyodorkan bola ke arah Messi yang berdiri di depan area D kotak penalti Australia. Messi menggocek dua pemain lawan lalu melepaskan sepakan akurat kaki kiri tanpa ancang-ancang. Tembakan khas Messi itu membuat bola melaju melengkung dan tak bisa diantisipasi Mathew Ryan. Itu adalah gol nomor 103 Messi di panggung internasional sekaligus menegaskan statusnya sebagai top skor sepanjang masa timnas Argentina.

Pada babak kedua, Scaloni melakukan perubahan termasuk memasukkan Julian Alvarez yang baru saja meraih treble winners bersama Manchester City. Angka di papan skor kembali berubah pada menit ke-68. Argentina menggandakan keunggulan melalui gol pemain belakang German Pezzella yang masuk menggantikan Nicolas Otamendi. Lionel Messi kembali berperan pada gol kedua La Albiceleste. Ia melakukan kerja sama satu dua dengan Rodrigo De Paul yang kemudian mengirim umpan lambung ke dalam kotak penalti Australia. Pezzella berdiri di posisi yang tepat untuk menyambut umpan De Paul. Argentina pun menjauh 2-0.

Bagaimana STy dan pasukan Garuda? Siap meladeni Argentina dengan cerdas? Semoga. Aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun