"Kami sangat tersentuh dengan aksi heroik dan keberanian dari warga Polandia selama masa kelam ini," ujar salah seorang pengunjung asal Yunani.
"Saya dari Yunani, dan kami juga menderita di bawah penjajahan sebab kami cinta damai."
"Saya sudah sering berkunjung ke berbagai museum di dunia, dan hanya ada dua museum yang membuat saya harus menahan nafas," tulis salah seorang pengunjung di buku tamu.
"Pertama adalah museum bom atom di Nagasaki, Jepang dan yang kedua adalah di sini. Ini pengalaman yang tak terlupakan," sambungnya.
Museum terletak di pusat kota. Persisnya di Jalan Grochowska 79, Warsawa. Sekitar 30 menit dari tempat saya menginap di Czapelska, Warsawa.
Seluruh bangunannya terbuat dari baja. Dindingnya terukir kalender pemberontakan terhadap peristiwa. Suara detak jantung dapat didengar dari dalam melambangkan kehidupan Warsawa tahun 1944.
Dari atap museum bisa dilihat pemandangan indah Warsawa dan Freedom Park dengan Wall Memorial yang diukir nama-nama lebih dari 10 ribu gerilyawan yang gugur dalam pertempuran.
Pengunjung dipandu melalui tahap berikutnya dari Kebangkitan sampai saat Pemberontak meninggalkan Warsawa. Nasib mereka selanjutnya juga digambarkan.
Pada bangian tengah dinding ada lonceng Monter digantungkan. Lonceng seberat 230 kg itu didedikasikan untuk Jenderal Antoni Chrusciel.
Pengunjung bisa juga melihat film tiga dimensi (3D) Kota Ruins. Ini simulasi penerbangan pesawat Liberator saat Warsawa dihancurkan pada 1945.
Yang menarik lagi, audio guide museum ini. Bukan hanya berbahasa Polsky (bahasa resmi Polandia). Tapi juga dilengkapi dengan 27 bahasa. Termasuk Bahasa Indonesia. Â