Mohon tunggu...
Siwi W. Hadiprajitno
Siwi W. Hadiprajitno Mohon Tunggu... Freelancer - Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Energy can neither be created nor destroyed; rather, it can only be transformed or transferred from one form to another.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sang Penyaksi

15 Desember 2020   01:09 Diperbarui: 16 Januari 2021   20:02 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arca Resi Agastya (kebudayaan.kemdikbud.go.id)

"Bapa

Dalem aturaken panyuwun duka
Amargi atmajanira punika tansah damel cuwa"
*)

Begitu ucap seorang putri raja kepada Resi Agastya, sosok yang dipujanya

Kristal bening berlelehan di pipinya yang pasi

Sang Resi bergeming
Sang Putri bergelut hening

Pohon Angsana di luar pura menyemerbakkan senyawa kimia aromatisnya yang pekat
Runtuhan bunganya tergelar serupa permadani kuning
Rintihan Sang Putri menyelusup bagai frekuensi yang menala pada tiap kuntum bunga Angsana yang gugur

"Yang kau cari sesungguhnya ada di dalam suwungmu sendiri, Anakku
Bukankah ia adalah Sang Penyaksi?
Maka kenali dahulu diri dan keberadaanmu
Sebelum kau jatuhkan cintamu pada Raden Wijaya"

Sang Putri masih menunduk saat Resi Agastya mengangkat telapak tangan kanannya dan berlalu
Untuk Gayatri (yang kelak menjadi Rajapatni) ia selalu berikan restu

*


Aku menyaksikan adegan itu dengan jantung berderit
Self love, hatiku menjerit
Sudahkah pula aku mengutuhkannya bagi diriku sendiri?

Kramat Pela, 14 Desember 2020


*)
Bapa
Saya haturkan permohonan ampun
Karena putrimu ini selalu membuatmu kecewa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun