---dalam sunyi.
Ah, kerinduan yang dalam..
setiap kali aku pulang menuju huta hatubuan
engkau menjelma dalam imaji
sajak-sajakmu berbisik sepanjang harangan ganjang
dari Siantar menuju Parapat, hingga ke Porsea dan Balige.
Akulah cucumu, cucu zaman
teramat sangat merindukan lembut sinar matamu
yang mampu membakar sejarah peradaban
barangkali sinar itu pun akan membakar jiwaku
untuk terus manortor mengelilingi pusaranTaoToba
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!