Mohon tunggu...
Siti Nurma
Siti Nurma Mohon Tunggu... Freelancer - Student

Hello everyone. Let's be friend👋

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Punya Kebiasaan Curhat di Sosial Media? Begini Solusinya

13 Oktober 2019   09:57 Diperbarui: 13 Oktober 2019   10:56 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalu, bagaimana solusinya?

Pada dasarnya, mencurahkan isi hati di media sosial hanya akan membuka aib sendiri kepada khalayak luas. Mungkin sesaat bisa memberi kepuasan, namun secara tidak langsung itu menjadikan permasalahan kita sebagai konsumsi publik atau rahasia bersama. Alih-alih merasa lega, ternyata malah menimbulkan permasalahan baru.

Mungkin ada yang berpendapat "Curhat itu sama Allah, nggak usah sama orang lain apalagi di sosial media" Memang ada benarnya, tetapi naluri manusia ialah ingin didengarkan orang lain. Tetapi, mencurahkan segala isi hati sebenarnya tidak perlu melalui sosial media. 

Banyak yang bisa menjadi pendengar yang baik bahkan membantu memecahkan permasalahan yang kita hadapi, seperti orangtua, guru BK di sekolah, atau teman sebaya. Jika kita seorang siswa, guru BK bisa menjadi pilihan tepat untuk berbagi permasalahan, sebab ia ahli dalam bidang bimbingan dan konseling.

Dalam memberikan pelayanan bimbingan dan konseling, guru BK akan mendiagnosa atau mengidentifikasi permasalahan yang sedang dihadapi oleh klien. Ia akan mencoba untuk mencari tau penyebab munculnya permasalahan tersebut dan berusaha untuk memahami klien serta segala hal yang berkaitan dengan klien nya.

Setelah melakukan diagnosa, guru BK akan melakukan assessment terhadap klien nya. Assesment ini sangat penting untuk dilakukan, sebab didalamnya membahas apa saja yang perlu dilakukan oleh Guru BK dalam memberikan konseling, baik sebelum melakukan konseling, pada saat berlangsungnya konseling, dan sesudah melakukan konseling. Sehingga, proses pemberian konseling akan berjalan sebagaimana mestinya dan bisa tepat sasaran.

Namun, apabila kita takut untuk meluapkan masalah kepada orangtua atau guru BK, kita dapat meluapkan masalah pada teman yang kita percaya atau istilah kerennya "konselor sebaya". Hal demikian lebih bermanfaat daripada kita curhat di timeline sosial media.

 Apalagi jika teman kita bisa menjadi pendengar yang baik sekaligus membantu memberikan solusi, tentu menyenangkan bukan? Jadi, untuk apa mencurahkan segala isi hati kita di media sosial jika curhat dengan seseorang di kehidupan nyata jauh lebih menyenangkan dan bermanfaat. Yuk, kurangi curhat medsos!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun