Mohon tunggu...
Siti Nazarotin
Siti Nazarotin Mohon Tunggu... Guru - Dinas di UPT SD Negeri Kuningan Blitar

Tebarkan manfaat lewat kata-kata. Akun Youtube: https://youtube.com/channel/UCKxiYi5o-gFyq-XmHx3DTbQ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kompetisi Dongeng Islami, Sebuah Upaya Meningkatkan Kreativitas Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid 19

19 Januari 2021   11:01 Diperbarui: 19 Januari 2021   15:50 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: Thinkstockphotos Via Kompas.com

DUH Pandemi Covid 19, kapan berakhir. Kita semua takada yang tahu. Keadaan seperti ini telah kita lalui selama 10 bulan 19 hari, tepat sampai hari ini, waktu yang cukup lama.

Pandemi Covid 19 telah memporak-porandakan seluruh sendi kehidupan kita. Sebut saja ekonomi, kesehatan dan pendidikan, meskipun masih banyak sendi lainnya. Tiga sendi kehidupan tadi yang lekat dengan masyarakat.

Tak terkecuali saya, terkait profesi saya sebagai pendidik. Kali ini saya akan membicarakan tentang dampak Pandemi Covid 19 terhadap keberlangsungan pendidikan di Indonesia, terfokus yang saya alami di tempat saya mengabdi.

Pendidikan Jarak Jauh di masa Pandemi Covid 19

Sejak Pandemi Covid 19 masuk ke Indonesia, yaitu bulan Maret 2020 lalu secara otomatis pembelajaran tatap muka ditiadakan dan diganti dengan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh).

PJJ yang memang takada yang menduga, makanya takada rencana matang. Mau takmau harus kita selenggarakan. Bukan masalah keterpaksaan, namun merupakan suatu keharusan dan sebuah tantangan bagi pelaku pendidikan (baca: guru dan siswa).

Kalau ditanya tentang persiapan menghadapi pembelajaran daring (dalam jaringan), bisa dikatakan seperti orang yang punya hajatan besar namun tanpa rencana. Hari ini pelaksanaan, hari ini belanja bahan-bahan, hari ini juga memasak, pun kelengkapan acara lainya disiapkan hari ini juga. Pastinya hebohkan. Jangan dulu bicara hasil.

Begitu juga dengan pelaksanaan pembelajaran kita. Pandemi Covid 19 datang tak diundang dan diusirpun tak segera hengkang. Hal ini menuntut pelaku pendidikan untuk cerdas dan tanggap menghadapinya.

Dalam upaya mengoptimalkan pelaksanaan PJJ, Kemendikbud juga sudah berupaya dengan mengeluarkan kebijakan dan program. Sebut saja Kurikulum darurat, Guru Penggerak dan bantuan quota belajar, yang semuanya itu mengeluarkan biasa yang tak sedikit.

Sebagai pelaksana lapangan, dituntut untuk kreatif dan inovatif. Pandemi Covid 19 justru membuat ide-ide cemerlang bermunculan. Saya sebagai guru Mata Pelajaran (Mapel) Pendidikan Agama Islam (PAI) harus ikut serta berkreasi dalam menciptakan dan atau mendukung program-program yang diluncurkan oleh organisasi profesi yang menaungi saya, sebut saja Kelompok Kerja Guru (KKG) PAI.

Program KKG PAI Kab. Blitar Pada Masa Pandemi Covid 19

KKG PAI Kabupaten Blitar berupaya dengan berbagai cara dalam menciptakan PJJ yang kreatif dengan harapan bisa membantu teman-teman di lapangan seperti saya ini. Beberapa program telah diluncurkan. Beberapa program dari KKG PAI tersebut antara lain:

1. Rapat Kerja dilakukan Via Zoom.

Untuk berkordinasi dengan pengurus dan anggotanya, diadakanlah pertemuan via zoom. Hal ini dimaksudkan agar semua program kerja tetap bisa terlaksana meskipun dalam suasana Pandemi.

2. Kompetisi Pentas PAI dilaksanakan Secara Virtual.

Bulan Desember kemarin, KKG PAI bekerja sama dengan Kasi PAIS (Pendidikan Agama Islam di Sekolah), sukses mengadakan Pekan Keterampilan dan Seni (Pentas) PAI  secara virtual, melalui youtube. Pentas PAI diikuti oleh semua jenjang, mulai dari TK, SD, SMP dan SMK/SMA.

3. Mengadakan lomba video pembelajaran

KKG PAI melakukan gerakan cepat, bahkan lebih cepat dari guru kelas. Pada tanggal 17 Nopember 2020 juga telah menyelenggarakan acara penganugerahan kepada pemenang lomba video pembelajaran dan acara tersebut dihadiri oleh Bapak Kepala Dinas Pendidikan, beliau merespon positif dan sangat mendukung kegiatan seperti ini.

4. Mengadakan lomba dongeng pembelajaran Islami

Nah, ini program yang terbaru dari KKG PAI. Mengadakan Lomba Dongeng Islami yang mengangkat materi ajar Mapel PAI. Peserta adalah semua Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) se Kabupaten Blitar.

Karena hal baru, tentunya diperlukan strategi khusus agar lomba ini banyak pesertanya. Salah satu strateginya adalah mewajibkan masing-masing kecamatan untuk mengirimkan wakilnya.

Saya Ikut Serta dalam Lomba Dongeng Pembelajaran Islami

Lalu bagaimana dengan saya? Tentunya saya menyambut positif program ini. Apakah saya sudah pernah ikut lomba dongeng? Belum pernah sama sekali. Untuk itulah, saya seakan-akan tertantang untuk ikut. Masak iya sih, saya nggak bisa. Yang orang lain bisa, saya juga harus bisa, pikir saya.

Menurut wikipedia Dongeng ialah suatu bentuk sastra lama yang bercerita tentang suatu kejadian yang luar biasa yang penuh dengan khayalan (fiksi) yang dianggap oleh masyarakat suatu hal yang tidak benar-benar terjadi.

Dongeng adalah suatu bentuk cerita tradisional atau cerita yang disampaikan dengan secara terun-temurun dari nenek moyang. Dongeng mempunyai fungsi untuk menyampaikan ajaran moral (mendidik), dan juga menghibur.

Berarti dongeng bisa mengarah kepada nilai hiburan yang menarik dan menyenangkan bagi anak. Tentu intinya diharapkan mengandung nilai manfaat bagi anak. Dongeng bisa menjadi sebuah sarana penanaman pendidikan karakter melalui jalan cerita yang didalamnya disisipkan nilai-nilai karakter.

Melalui dongeng, akan meningkatkan daya imajinasi anak, menguak cakrawala kecerdasan anak dalam berpikir, meningkatkan kemampuan pengetahuan, motorik dan sikap anak.

Pun dongeng bisa digunakan sebagai sarana komunikasi terutama dalam pembelajaran baik secara tatap muka maupun daring.

Inilah yang digunakan sebagai pertimbangan diadakannya Kompetisi Dongeng Islami oleh KKG PAI Kabupaten Blitar.

Kiranya di sini perlu juga kita membahas sedikit tentang jenis-jenis dongeng, sekilas mengingat pelajaran masa SMP ya.

Jenis-jenis Dongeng Antara Lain.

1. Legenda adalah dongeng yang menceritakan asal mula suatu tempat. Contohnya adalah Legenda Danau Toba.

2. Mite adalah dongeng yang bercerita tentang mitos yang berkembang di masyarakat. Contohnya dongeng Nyi Roro Kidul.

3. Cerita Rakyat adalah dongeng yang berasal dari suatu daerah tertentu, misalnya Malin Kundang dari Sumatra Barat.

4. Cerita binatang atau fabel. Cerita binatang yang mengandung pendidikan. Binatang diceritakan mempunyai akal, tingkah laku, dan juga bicara seperti manusia.   contohnya adalah Si Kancil dan Buaya.

Untuk mengikuti Kompetisi Dongeng Islami Kali Ini Saya Memilih Dongeng Jenis Fabel.

Mengapa saya memilih Fabel, karena Fabel memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:

1. Berisi Pesan Moral

Dalam semua dongeng memiliki pesan moral di dalamnya, termasuk fabel.

Pesan moral dalam fabel mudah diingat, karena dalam ingatan anak akan tertanam bagaimana sifat-sifat dari tokoh dalam dongeng tersebut. Baik tokok protagonis maupun antagonis. Dan harapannya anak akan meneladani sifat dari tokoh protagonis dalam dongeng tersebut.

2. Isi Cerita dalam Fabel Mudah dipahami

Fabel banyak dijadikan pilihan bagi masyarakat sebagai bahan bacaan baik untuk dirinya sendiri sebagai orang tua maupun untuk anaknya. Karena ceritanya unik dan menarik, dengan bahasa anak yang mudah dipahami.

3. Mengembangkan Imajinasi

Dengan adanya tokoh-tokoh hewan dalam Fabel, yang diceritakan bisa melakukan banyak hal seperti manusia, misalnya bisa bicara, bekerja, berjalan hingga berpikir. Hal ini akan melatiha anak mengembangkan imajinasinya.

Misalnya, semut saja bisa bekerja dan bergotong royong, masak kita manusia tidak bisa. Tentu hal ini akan meningkatkan pula pemahaman tentang nilai baik dan buruk.

4. Menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri.

Otak Kiri berperan mengontrol tubuh bagian kiri yaitu tentang: Ketrampilan angka-angka, Matematika/ketrampilan ilmiah, Menganalisa, Obyektifitas,Menulis, Berbicara, Logika dan Pertimbangan.

Sedangkan Otak Kanan berperan mengontrol tubuh bagian kanan antara lain: Bentuk 3 dimensi, Musik dan selera seni, Penyatuan, Subyektifitas, Imajinasi, Intuisi, Kreatifitas dan Emosi.

Orang yang dominan otak kiri lebih berpikir logis, sedangkan orang yang dominan otak kanan akan berpikir kreatif. Otak kiri akan bisa menyerap pesan moral, sedangkan otak kanan akan meningkatkan kreativitas daya imajinasi.

5. Meningkatkan Kegemaran Membaca.

Dengan membaca Fabel, berarti meningkatkan kegemaran membaca. Betapa tidak, membaca cerita binatang yang unik dan lucu, bisa bicara dan beraktivitas seperti manusia, tentu hal ini akan sangat menarik bagi anak. Sehingga anak akan membaca sampai akhir cerita.

Berawal dari membaca Fabel, nanti lama kelamaan akan tertarik juga dengan bacaan yang bermanfaat lainnya.

Sungguh banyak manfaat dari Fabel ini ya, hinggalah saya memilihnya untuk mengikuti kompetisi dongeng islami.

Langkah-langkah yang Saya Lakukan dalam Menghadapi Kompetisi Dongeng

Pertama adalah menentukan tema, saya sesuaikan dengan materi ajar PAI SD, lalu membuat ide cerita dan mengembangkannya menjadi sebuah dongeng. Hal ini berhasil saya lakukan berkat bantuan teman kompasianer.

Yang kedua, Latihan terus menerus. Menghafal naskah sekaligus aktingnya. Ini bukan perkara mudah bagi saya. Butuh kemauan dan semangat dari diri saya sendiri.

Yang ketiga, saya harus bisa akting. Minimal bisa membawakan sebuah dongeng dengan baik. Takusah bicara menang atau kalah. Kata teman saya saja begini, " Bayi yang baru lahir saja tidak langsung minta jajankan?". Anda tahu maksudnya bukan?

Setelah latihan membaca dan menguasai naskah saya lakukan, latihan aktingpun saya jalani. Belajar pada seorang teman yang tentunya sudah profesional, kebetulan beliau kompasianer juga.

Untung saya sudah bergabung di Kompasiana. Saya kenal banyak teman yang hebat-hebat. Hinggalah saya mendapatkan bantuan dari mereka.

Akhirnya kemarin saya lakukan pengambilan videonya, tentu dengan bantuan teman juga. Saya tak mungkin bisa melakukan sendiri. Kini video masih dalam proses editing. Semoga selamat dan aman sampai tujuan.

Rasanya lega, bisa merampungkan proyek yang bagi saya itu hal besar karena saya belum pernah mengikuti kompetisi dongeng. Semoga hasilnya bagus dan bermanfaat. Terutama untuk anak didik saya sendiri. Syukur-syukur bermanfaat secara luas. Sebab nanti video dongengnya diunggah di youtube. Horee saya masuk Youtube. He he he.

Ada Kemauan Pasti Ada Jalan

Selama ada kemauan pasti ada jalan. Hal ini yang selalu saya jalani. Takada kata sulit kalau kita mempunyai kemauan dan semangat untuk maju. Kata teman saya lagi, "Yang penting Percaya Diri dulu, selebihnya itu ya usaha yang maksimal". Dan itu sudah saya lakukan. Eh teman saya ini juga kompasianer loh. Dia yang sering memberikan suntikan semangat agar saya konsisten menulis. Terima kasih teman-teman hebat.

Demikian tadi keikutsertaan saya dalam meningkatkan kreativitas pembelajaran pada masa Pandemi Covid 19, dalam Kompetisi Dongeng Islami. Semoga bermanfaat.

Bagaimana dengan anda? Anda suka tantangan baru juga? Yuk, tulis kisahnya, agar orang lain terinspirasi.

Salam sehat selalu

Siti Nazarotin
Blitar, 19 Januari 2021

Sumber 1: Wikipedia, Definisi Dongeng dan Jenis-jenis Dongeng.

Sumber 2: Cirana Merisa, Tak Hanya Menghibur, Baca Dongeng Fabel Juga Bisa Membawa 5 Manfaat Ini, Minggu, 24 Mei 2020, Bobo.grid.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun