Bandung -- Desa Wisata Lebakmuncang, Ciwidey, Kabupaten Bandung, menjadi lokasi pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) oleh dosen Universitas Persada Indonesia (UPI) YAI pada 29 hingga 31 Agustus 2025. Kegiatan ini mengusung tema "Digitalisasi Manajemen Keuangan UMKM melalui Platform Peta Wisata dan Toko Digital" dan mendapat dukungan dari Kemenristekdikti melalui Hibah PKM 2025.
Program ini dipimpin oleh Dr. Ir. Maya Syafriana Effendi, MM sebagai ketua tim, didampingi dua anggota dosen, yaitu I Gede Agus Suwartane, S.T., M.Kom dan Dr. Siti Komsiah, S.IP., M.Si, serta melibatkan dua mahasiswa. Kehadiran mereka bertujuan membantu UMKM dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Lebakmuncang agar lebih siap menghadapi era digital, melalui pelatihan inovasi produk, literasi keuangan digital, peta wisata digital, dan toko online.
Semangat Membangun Ekosistem Wisata Digital
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Maya Syafriana Effendi mengajak peserta untuk memanfaatkan program ini sebaik mungkin. "Mari kita manfaatkan kesempatan ini agar Desa Wisata Lebakmuncang semakin maju dan dikenal lebih luas," ucapnya.
Ia juga menekankan pentingnya membangun ekosistem wisata yang inovatif, transparan, dan berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Ketua Pokdarwis Desa Lebakmuncang, Ujang Saeful Rahman, menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya, kolaborasi dengan perguruan tinggi sangat dibutuhkan untuk memperkuat desa wisata
Sosialisasi Website Desa Wisata: Pasar Digital UMKM Lebakmuncang
Hari pertama, kegiatan langsung diisi dengan sosialisasi penggunaan website Desa Wisata Lebakmuncang oleh I Gede Agus Suwartane. Website tersebut dikembangkan oleh tim PKM untuk membantu promosi produk UMKM, paket wisata, hingga homestay.
Tak hanya untuk promosi, website ini juga dilengkapi dengan fitur transaksi penjualan dan pembelian online, serta pencatatan transaksi bagi pelaku UMKM.
Sosialisasi yang diikuti 20 peserta ini berlangsung dalam suasana seru dan interaktif. Salah satu peserta, Acep, menanyakan perbedaan website yang sudah ada dengan yang dikembangkan oleh tim PKM. Menanggapi hal itu, Pak Agus menjelaskan bahwa website baru ini dirancang lebih komprehensif dan interaktif, sehingga bisa menghubungkan pelaku UMKM, masyarakat desa, dan calon wisatawan.