Selama dua tahun menggeluti dunia perkontenan, Bintang jarang mendapatkan endorse. Bahkan ketika Dayu banting stir menjadi affiliate produk, Bintang enggan mengikutinya. Bintang ingin dikenal sebagai content creator, bukan affiliator.
Baca juga: Sajak Ruang Tunggu
Mungkin itu yang memisahkan keduanya hingga di titik sekarang ini. Ketika Bintang mencoba peruntungan lewat magang, Dayu tetap konsisten mempromosikan produk orang lain di lapaknya.Â
Begitu selesai magang, Bintang kelimpungan karena sekarang ini semuanya serba affiliate. Mau jajan hemat? Pakai kupon affiliate. Mau tamasya ke tempat aesthetic? Tiketnya beli di affiliator. Mau perawatan tanpa takut kantong bolong? Yaa, jadi affiliate!
Akhirnya, roda nasib membawa Bintang pada peruntungan yang lain. Setelah impulsif mendaftarkan diri sebagai affiliate di berbagai produk, Bintang menemukan jalan buntu lainnya. Dia belum semahir Dayu dalam bercerita dan meyakinkan audiens.
Baca juga: Tips Berburu Promo Biar Gak Boncos! Â
Produknya banyak. Tiap hari paket berdatangan. Sayangnya, Bintang belum mumpuni untuk membuat orang-orang membeli produk yang dipromosikan. Berbeda dengan Dayu, hanya memotret tampilan OOTDÂ hari ini saja, membuat orang-orang penasaran.
Spill link-nya kak!
Etalase nomor berapa?
Mau dong samaan.
Kelihatannya mudah sekali Dayu mendapat uang dari bisnis afiliasi. Usut punya usut, rupanya Dayu modal nekat di awal. Dia ikut kursus digital marketing. Dia belanja produk-produk yang banyak orang cari. Dia mulai jualan live sampai jam tiga pagi.