Mohon tunggu...
Siti Karomah
Siti Karomah Mohon Tunggu... MAHASISWA

Mahasiswa yang menjadikan puisi sebagai cara berbicara tanpa harus menjelaskan segalanya. Setiap kata adalah rasa, setiap bait adalah cerita yang tak selalu terlihat. Jangan lupa mampir dan ikuti akun sosial media saya🤗

Selanjutnya

Tutup

Horor

Kamar Nomor Tujuh (Part 3 Pengganti)

3 Juni 2025   18:39 Diperbarui: 3 Juni 2025   18:39 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Tamu baru itu bernama Raka, seorang backpacker yang tidak percaya takhayul. Ia menertawakan peringatan resepsionis sambil menyeret ranselnya menuju kamar nomor tujuh.

Namun begitu masuk, hawa dingin langsung menyambutnya. Kamar itu tampak biasa... terlalu biasa. Terlalu diam.

Raka duduk di ranjang, memeriksa ponselnya. Tak ada sinyal. Ia mencoba membuka jendela, tapi kacanya berembun dari dalam, meski malam itu tak hujan.

Lalu, dari cermin lemari yang terpasang di pojok ruangan, muncul pantulan... bukan dirinya.

Seseorang berdiri di belakangnya. Rambut panjang, wajah pucat, mata hitam tanpa bola mata.

Raka berbalik---tak ada siapa pun.

Ketika ia menoleh kembali ke cermin, pantulan itu masih ada.

Bahkan... semakin mendekat.

Panikan, Raka mencoba keluar, tapi pintu tak bisa dibuka. Ia menendang, meneriaki kamar, tapi hanya suara gemanya sendiri yang menjawab.

Kemudian... suara berbisik datang dari bawah ranjang.

"Terima kasih..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun