Mohon tunggu...
Financial

Perhubungan antara Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensial

5 Maret 2019   18:21 Diperbarui: 5 Maret 2019   18:38 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemikiran-pemikiran ekonomi sudah sangat berkembang pada abad ke-XV, saat terjadi revolusi pertanian di Eropa. Namun, pengakuan terhadap ekonomi sebagai cabang ilmu tersendiri baru diberikan pada abad ke_XVIII, setelah Adam Smith (1729-1790) menulis buku ysng sangat fenomenal: An inquiry into the Nature and Cause of The Wealth of Nations. Buku yang ditulis pada tahun 1776 mentahbiskan Smith sebagai " Bapak Ilmu Ekonomi ". Selanjutnya, Smith ini pemikir yang merepresentasikan mazhab klasik.

Smith berpendapat bahwa perekonomian itu akan berkembang sangat baik jika dibiarkan sendiri dan tidak usah mengatur atau merencanakan, sesuai faham laissez-faire, laissez passer. Dalam sistem sosialis tidak ada perbedaan yang terlihat antara yang kaya dan yang miskin. Hal itu alat produksi merupakan milik negara. (Munawar Ismail, dkk., Sistem Ekonomi Indonesia: Tafsiran Pancasila dan UUD 1945,(Jakarta:Penerbit Erlangga, 2014)) hal 3-4 (Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi: Edisi Ketiga, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015)) hal 3-4

SISTEM EKONOMI KONVENSIONAL

Sistem ekonomi adalah sebuah konsep fundamental sekaligus mekanisme melakukan kegiatan ekonomi. Sistem ini dapat mempengaruhi keinginan aspirasi masyarakat, sehingga dapat menentukanideal seseorang. Nampaknya sistem ekonomi dapat memperlihatkan pola fikir, budaya dan peradaban yang berkembang dalam kemasyarakatan.

2.1. SISTEM EKONOMI KAPITALIS

Harus diakui bahwa sampai saat ini beberapa negara masih menganut dan menggungkan sistem ekonomi konvensional di bawah dominasi Kapitalisme. Sampai saat ini pun Kapitalisme telah mengalami perubahan terus menerus selama beberapa abad. Bahkan secara konvergen dan virtual, hamper seluruh negara mengadopsi sistem ekonomi yang market-oriented dan terintegrasi menuju ekonomi Kapitalisme global.


Ciri utama sistem Kapitalisme merupakan tanpa adanya perencanaan ekonomi sentral. Semua ini merupakan hasil dari kekuatan pasar. Dan tidak adanya perencanaan terpusat maka memberi kebebasan dan kekuasaan yang mutlak kepada pemilik modal untuk mendapatkan keuntungan yang besar.

Bagi kapitalisme, solusi yang baik untuk dapat menyelesaikan masyarakat yakni dengan meningkatkan produksi. Kapitalis berusaha meningkatkan produksi dalam negeri dan mampu memberikan kebebasan penduduk untuk mengambil hasil produksi yang banyak. Dengan cara ini kapitalisme berasumsi dalam sistem terdapat distribusi pendapatannya dan kekayaannya yang merata dan fair.

Dengan sistem pasar bebas telah membantu kapitalisme untuk mampu berkembang berdasarkan kepentingan pribadi pelaku ekonomi. Asumsi yang selama ini dijadikan acuan dalam sebuah perkembangan ekonomi konvensional yakni paradigma yang bersumber dari mitos Kapitalisme Smith. Asumsi ini meliputi kebutuhan manusia, sumber ekonomi relative terbatas merupakan maksimaliasi keputusan pribadi.

Hingga saat ini ekonomi konvensional yang bersumber dari pemikiran Smith mendapatkan wibawa intelektual yang besar. Bahkan tidak dipungkiri bahwa kapitalisme ini telah memberikan begitu banyak hasil-hasil positif berbagai peradaban umat manusia. 

Terlepas dari itu semua dibalik kesuksesan kapitalisme memberikan kemajuan bagi masyarakat, ternyata disitu ada kekacauan dan bahkan kotradiktif. Kondisi ini menjadi semakin parah, ketika negara-negara kapitalis menggunakan kekuasaan ekonomi untuk mempengarui prikehidupan internasional dalam segala aspek politik dan budaya. Kapitalis sekarang telah menjadi imperialis bagi negara-negara berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun