Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Layangan Putus

23 Mei 2024   09:20 Diperbarui: 23 Mei 2024   09:23 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam terik hari, di bawah langit biru,
Terbang layangan, riang menari,
Menggapai angkasa, mengembara jauh,
Tanpa tali, bebas, tak terkendali.

Namun tiba waktu, angin berubah,
Tali terputus, harapan runtuh,
Layangan terjatuh, melayang rendah,
Hati teriris, rasa terperangkap luluh.

Bagai cinta yang putus di tengah jalan,
Janji terucap kini tinggal bayangan,
Harapan yang dulu teguh menawan,
Kini tinggal luka, kenangan yang menyakitkan.

Tapi di balik duka, ada kekuatan,
Menerima luka, belajar dari kesalahan,
Layangan jatuh, bukan akhir perjalanan,
Bangkit kembali, terbang dengan harapan.

Dalam pelajaran layangan putus ini,
Kita temukan makna, arti sejati,
Bahwa hidup terus berjalan, tak berhenti,
Dan hati yang kuat, akan kembali berseri.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun