Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jejak Langit di Mata Sang Pelaut

23 Maret 2024   17:16 Diperbarui: 23 Maret 2024   17:18 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di samudra biru yang luas berlabuh,
Jejak langit memantulkan cahaya mentari,
Sang pelaut melaut dengan hati yang terbuka,
Melangkah dengan impian yang terbentang di depannya.

Ombak bergulung dengan gemuruh yang menyentuh,
Di dalam keheningan, jiwa pelaut bertanya-tanya,
Jejak langit menjadi pemandu yang setia,
Mengarahkan langkah di lautan yang tak berujung.

Dalam kesendirian, sang pelaut mencari makna,
Di antara gemerlap bintang dan kerlip ombak,
Jejak langit memberi pengharapan yang menyala,
Menerangi gelapnya malam yang tak berkesudahan.

Di setiap fajar yang merangkak naik di ufuk,
Sang pelaut tersenyum melihat keindahan,
Jejak langit menjadi saksi bisu keajaiban alam,
Yang terpahat dalam hati yang penuh keagungan.

Hingga akhirnya, dalam pelukan laut yang lembut,
Sang pelaut kembali ke pangkuan tanah,
Jejak langit tetap menghiasi ingatan yang indah,
Sebagai kenangan perjalanan yang takkan pudar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun