Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rintihan Hujan di Jendela

26 Februari 2024   12:43 Diperbarui: 26 Februari 2024   12:45 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di jendela, rintihan hujan menari,
Gugur pelan, tetes demi tetes,
Cerita diam, dalam bisikan lembut,
Mengalun seruling kenangan yang lepas.

Gemuruh langit, nyanyian malam terbuka,
Rintih hujan, puisi tanpa kata,
Menyapu jejak kesunyian malam,
Merajut hati yang hanyut dalam gelap.

Jejak air menggores kaca,
Seperti coretan tinta di kanvas malam,
Hujan, peluk erat tanah yang haus,
Menyirami resah, menaburi damai.

Rintihan jendela, menyatu dalam pelukan,
Menyampaikan cerita, tak terucap,
Dalam gelap, hujan jadi penyair,
Merangkai puisi, di jendela hati yang terbuka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun