Wanasar, 30 Agustus 2025- Mahasiswa pertanian berhasil menghadirkan inovasi menarik dalam mengatasi keterbatasan lahan bercocok tanam di kawasan padat penduduk. Melalui sistem hidroponik, mereka membuktikan bahwa lahan sempit di perkotaan tetap bisa dioptimalkan untuk budidaya sayuran, khususnya selada dan kangkung. Program ini digagas sebagai bagian dari penerapan ilmu yang mereka peroleh di kampus sekaligus wujud pengabdian kepada masyarakat. Dengan memanfaatkan rak bertingkat dan pipa paralon sederhana, para mahasiswa mengajarkan warga cara menanam tanpa tanah dengan larutan nutrisi yang terukur.
Menurut salah satu mahasiswa, hidroponik memiliki banyak keunggulan dibandingkan metode tanam tradisional. Selain hemat lahan, teknik ini juga menggunakan air lebih efisien dan menghasilkan sayuran yang lebih sehat. “Kami ingin menunjukkan bahwa bercocok tanam bisa dilakukan di mana saja, bahkan di gang sempit sekalipun,” ungkapnya.
Upaya ini menjadi bukti nyata bahwa generasi muda, khususnya mahasiswa pertanian, mampu menghadirkan solusi praktis bagi masalah keterbatasan lahan sekaligus mendukung ketahanan pangan di tingkat rumah tangga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI