Mohon tunggu...
Siti Sarah
Siti Sarah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa FTIK UINSI

Suka membaca novel dan menonton drama korea

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Faktor-Faktor Rendahnya Pendidikan di Pedesaan

8 Desember 2022   20:15 Diperbarui: 8 Desember 2022   20:23 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Dengan adanya pendidikan yang berkualitas, tentunya dapat memajukan kesejahteraan bangsa dan mendukung terciptanya generasi cerdas yang mampu bersaing di era globalisasi. 

Sudah seharusnya pendidikan dijadikan prioritas oleh seluruh masyarakat di Indonesia. Seperti pasal yang sudah ditetapkan pada UUD 1945, yaitu pasal 31 ayat 1 dan 2. 

Pasal tersebut berbunyi "Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan" dan "Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya". Maka tidak ada alasan untuk masyarakat yang tidak mengikuti sebuah pendidikan. 

Namun sayangnya, masih ada masyarakat yang menyelepekan pentingnya pendidikan, terutama di desa-desa terpencil. Tingkat pendidikan masyarakat di pedesaan masih dibilang sangat rendah. 

Mayoritas masyarakat pedesaan yang mengikuti pendidikan hanya sampai Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), atau bahkan tidak tamat sekolah. 

Dengan terbatasnya pendidikan formal yang mereka dapatkan, maka minim juga kesadaran mereka akan pentingnya pendidikan. Hal ini bukan hanya semata-mata karena minimnya kesadaran mereka, melainkan juga karena terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi. 

Berikut merupakan faktor-faktor terjadinya kesenjangan pendidikan di pedesaan:

1. Kesenjangan ekonomi 

Banyak anak-anak di pedesaan yang masih memiliki keinginan yang sangat tinggi untuk mengikuti sekolah, namun terpaksa untuk putus sekolah karena kurangnya biaya. 

Ada pula anak-anak yang harus putus sekolah demi membantu orang tua dengan bekerja. Pemerintah juga sudah berusaha untuk membantu dengan membuat sistem beasiswa untuk anak-anak yang kurang mampu, namun bantuan tersebut belum dapat dilakukan dengan merata.

2. Kurangnya dukungan dari orang tua

Seperti yang sudah di jelaskan pada faktor sebelumnya, banyak anak-anak yang terpaksa tidak melanjutkan sekolahnya karena harus membantu orang tua untuk bekerja. 

Banyak sekali orang tua di pedesaan yang menganggap remeh pendidikan, dan lebih mementingkan untuk membantu mencari uang untuk bertahan hidup. Oleh karena itu, terjadinya kurangnya minat masyarakat akan pendidikan.

3. Terbatasnya fasilitas belajar di pedesaan

Sekolah-sekolah yang berada di perkotaan tentu saja memiliki sarana dan prasarana yang sudah sangat memadai, tapi tidak dengan sekolah yang berada di pedesaan. Bahkan banyak bangunan sekolah di pedesaan yang kurang layak untuk digunakan. Begitu juga dengan sarana dan prasarana sekolah di pedesaan.

4. Kurangnya tenaga pendidik

Kurangnya tenaga pendidik atau guru menyebabkan kurangnya kualitas pendidikan, di tambah lagi dengan sulitnya akses masuk ke daerah terpencil tersebut. 

Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda harus mengetahui dan menanamkan mindset pentingnya pendidikan untuk masa yang akan datang dan bekerja sama untuk memajukan kualitas pendidikan di Indonesia. Dan semoga pemerintah  dapat lebih memperhatikan pemerataan pendidikan, salah satunya dengan memperbaiki infrastruktur di desa agar layak untuk dijadikan tempat menimba ilmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun