Mohon tunggu...
Sita Meika
Sita Meika Mohon Tunggu... Freelancer

Hi, aku Sita! Aku menulis apa yang sudah kubaca.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Tes Skolastik dan Metode Computerized Adaptive Test (CAT)

10 Februari 2025   00:14 Diperbarui: 10 Februari 2025   00:14 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelaksanaan Tryout Sekolah Favorit (foto: dokumentasi tim)

Ini tahun ketigaku sebagai tutor Bahasa Indonesia. Iya, ini first job-ku setelah lulus kuliah. Banyak kesan selama perjalanan menjadi tutor, hal yang paling kusuka adalah bertemu anak-anak. Posisi ini membuatku semakin memahami bahwa proses 'belajar' itu tidak punya masa kedaluwarsa. Setiap hari adalah belajar dan setiap waktu adalah bersyukur.

Tiga tahun ini aku terlibat membantu anak-anak untuk mempersiapkan dirinya mengikuti tes masuk sekolah favorit. Sekolah favorit yang kumaksud adalah sekolah swasta SMP dan SMA yang penerimaan calon siswanya menggunakan metode/sistem mandiri dari sekolah masing-masing. Di tempatku, mayoritas orang tua mengharapkan anak-anaknya masuk ke sekolah swasta favorit yang setiap tahun peminatnya semakin bertambah sehingga mereka perlu mempersiapkan diri dari semester-semester sebelumnya. 

Salah satu sekolah swasta favorit di Jakarta adalah Labschool. Setiap tahunnya, Labschool membuka kesempatan kepada anak-anak yang berminat melanjutkan pendidikan di SMP atau SMA Labschool. Mereka menyebutnya Penerimaan Siswa Baru (PSB) jenjang SMP dan SMA Labschool. Ada dua jalur PSB, yaitu jalur prestasi dan jalur tes. 

Labschool sudah berdiri sejak tahun 1968 di bawah naungan Yayasan Pembina Universitas Negeri Jakarta (dulu IKIP Jakarta). Saat ini, jenjang sekolah Labschool sudah melingkupi jenjang Prasekolah (KB-TK), Pendidikan Dasar dan Menengah (SD, SMP, dan SMA). 

Labschool sudah didirikan di empat lokasi: Labschool Jakarta (Rawamangun), Labschool Kebayoran, Labschool Cibubur, dan Labschool Cirendeu. Tahun ini, Labschool akan membuka pendaftaran calon siswa di dua lokasi baru, yaitu Labschool Ciracas dan Labschool Bintaro.

Seleksi PSB Labschool dilakukan melalui seleksi jalur prestasi dan jalur tes. Tentunya, presentase kuota jalur prestasi lebih kecil dibandingkan jalur tes. Maka dari itu, anak-anak lebih banyak yang mempersiapkan dirinya untuk mengikuti jalur tes karena peluang diterimanya lebih besar.

Sejak tahun 2023, tes Labschool menggunakan metode baru, yaitu CAT (Computerized Adaptive Test). Instrumen tes seleksi pun menggunakan tes skolastik yang berfokus kepada kemampuan kognitif dan kemampuan berpikir anak. 

Seperti yang kukatakan di prolog bahwa proses belajar tidak punya masa kedaluwarsanya. Tulisan ini kuniatkan untuk berbagi pengalamanku selama proses belajar itu: mengenal tes skolastik dan metode CAT. Cerita ini kutulis berdasarkan apa yang kupahami selama membantu anak-anak mempersiapkan dirinya untuk mengikuti tes PSB Labschool. Aku juga menambahkan penjelasan dari berbagai sumber untuk menguatkan argumen yang kutulis di sini. 

PENTINGKAH TES SKOLASTIK?

Tes Skolastik atau Teks Potensi Skolastik (TPS) adalah tes yang mengukur kemampuan kognitif yang mencakup kemampuan berpikir, pemahaman bacaan dan tulisan, serta pengetahuan kuantitatif. 

Tes skolastik memang didesain untuk mengukur kemampuan berpikir siswa dalam memahami dan bernalar. Kemampuan ini berkembang melalui proses belajar dan pengalaman-pengalaman anak di sekolah maupun di luar sekolah. 

Aku sendiri pertama kali mendengar tes skolastik digunakan dalam proses penerimaan mahasiswa baru pada materi UTBK di perguruan tinggi. Umumnya, tes skolastik berfokus menguji tiga kemampuan: bahasa, numerasi, dan kognitif. 

Mengutip dari artikel binus.ac.id, tes skolastik yang menggantikan tes akademik berbasis hafalan justru menguntungkan dan memudahkan anak. Mereka hanya perlu mengandalkan penalaran mereka dalam memecahkan soal. Kelebihan lainnya dari tes skolastik adalah penyederhanaan soal. Semua soal diperuntukkan untuk mengukur kemampuan dengan menggunakan nalar. 

Meskipun Labschool menjadikan materi skolastik sebagai instrumen tes seleksi PSB, tetapi ada beberapa penyesuaian materi. Labschool tetap memasukkan beberapa materi mata pelajaran sekolah. Jadi, kalau dikatakan bahwa tes skolastik hanya membutuhkan penalaran, mungkin sedikit berbeda dengan tes Labschool yang menggaet materi sekolah sebagai instrumen tes PSB mereka. 

Instrumen Tes Seleksi PSB Labschool 2025 (sumber: labschool-unj.sch.id)
Instrumen Tes Seleksi PSB Labschool 2025 (sumber: labschool-unj.sch.id)

Ada lima instrumen tes seleksi, yaitu: 

  • Kuantitatif 
  • Pemahaman Bacaan,
  • Kemampuan Verbal, 
  • Akademik, dan 
  • Survei Karakter. 

Soal-soal pengetahuan kuantitatif berbentuk soal matematika, pemahaman bacaan dan kemampuan verbal terdiri dari soal berbahasa Indonesia dan bahasa Inggris, akademik meliputi soal IPA dan IPS. Adapun, survei karakter meliputi soal yang bersifat opini personal terkait topik tertentu seperti gotong royong, Bhinneka Tunggal Ika dan nilai-nilai karakter lainnya.

Salah satu bentuk ikhtiar yang dilakukan para orang tua adalah mempersiapkan anak-anaknya dari jauh-jauh hari. Untuk yang ingin mendaftar jenjang SMP sudah ada yang mempersiapkannya sejak kelas 5, begitupun  untuk yang ingin mendaftar jenjang SMA sudah belajar sejak kelas 8. Dengan semangat belajar yang tinggi, para orang tua ini tak sedikit yang menitipkan anak-anak mereka di lembaga bimbingan belajar. 

Sebagai tutor Bahasa Indonesia, aku diminta untuk terjun mengajar materi kemampuan verbal dan pemahaman bacaan (berbahasa Indonesia). Sungguh pengalaman yang seru dan berkesan. Aku punya kesempatan untuk belajar lagi bersama teman-teman tutor bahasa Indonesia yang lain. 

Di awal semester, kami rutin mengadakan diskusi untuk mempersiapkan materi dan soal yang akan kami sajikan kepada anak-anak. Tak jarang ada beda pendapat dan argumen di antara kita. Diskusi itulah yang tujuannya untuk menyatukan persepsi kami. 

SEBERAPA AKURAT SISTEM CAT? 

Selain perubahan instrumen tes yang berubah di tahun 2023, sistem tesnya pun berubah, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sistem yang digunakan dalam PSB Labschool adalah metode Computerized Adaptive Test (CAT). 

Perlu diingat, istilah atau singkatan CAT ini berasal dari dua kepanjangan yang berbeda, yaitu (1) Computer Assisted Test dan (2) Computerized Adaptive Test. Keduanya adalah metode pengetesan yang berbeda. Untuk metode pengetesan yang pertama lebih sering disebut CBT (Computer Based Test). Metode ini juga digunakan dalam tes seleksi CPNS oleh BKN. 

Istilah CAT yang dimaksud olehku dalam metode Labschool ini adalah Computerized Adaptive Test (CAT). Pada metode ini, pemilihan dan pemberian soal tes bersifat adaptif. 

Dikutip dari Buletin Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN), cara kerja metode CAT adalah memulai tes dengan mengasumsikan bahwa setiap peserta memiliki kemampuan rata-rata dan komputer memilih soal pertama yang memiliki tingkat kesukaran sedang. 

Selanjutnya, komputer memilih soal berikutnya yang dekat dengan kemampuan peserta berdasarkan jawaban yang diberikan pada soal pertama. Bila jawaban pertama benar yang diberikan pada soal selanjutnya adalah soal sukar, sedangkan bila jawaban pertama salah akan diberikan soal yang lebih mudah. 

Proses ini terus-menerus berulang hingga dianggap estimasi terhadap kemampuan peserta tes telah mencapai keakuratan yang ditentukan. 

Penjelasan mengenai metode pengujian CAT ini juga dijelaskan oleh pihak Labschool dalam artikelnya yang dimuat di perpus.labschool-unj.sch.id. Peserta akan mengerjakan soal pilihan ganda adaptif dengan tingkat kesukaran soal yang diatur oleh komputer menyesuaikan dengan kemampuan peserta tes. 

Pembagian skor untuk soal level suka adalah 3, soal level menengah adalah 2, dan skor level rendah adalah 1. Peserta yang menjawab salah mendapat skor 0 dan tidak ada nilai minus untuk jawaban salah. Peserta yang menjawab jawaban salah terus-menerus, maka total nilai yang diperoleh akan semakin rendah. 

Itulah pemahaman hematku tentang metode pengujian CAT. Sebenarnya, aku tidak lebih jauh mempelajari teknis spesifiknya karena di tempatku ada tim lain yang lebih diberi tanggung jawab untuk ini, yaitu tim Penelitian dan Pengembangan (Litbang). 

Sebagai layanan bimbingan belajar, kami beradaptasi dengan perubahan yang ada. Kami meracik kembali instrumen soal yang baru dan menyajikan metode yang mendekati dengan sistem Labschool (baca: CAT). 

Simulasi: Ajang untuk Melatih dan Mengukur Kemampuan Anak 

Setiap tahunnya, kami tidak pernah absen memfasilitasi anak-anak untuk tryout (TO). Ini bertujuan untuk melatih anak dalam mengerjakan soal-soal skolastik dengan sistem CAT. Anak-anak juga sudah dijelaskan terkait ini sehingga tidak sulit untuk mereka mengikuti TO ini. 

Hal yang paling penting dari TO ini adalah anak-anak bisa menguatkan mental mereka untuk menghadapi ujian. Mereka belajar mengatur waktu dalam mengerjakan soal karena tiap submateri skolastik diberikan waktu pengerjaan yang berbeda-beda. 

Biasanya kami mengadakan TO seminggu sebelum pelaksanaan tes PSB Labschool berlangsung. Tahun ini ada lebih dari 400 anak yang mengikuti TO di tempat kami. Luar biasa sekali antusiasme dan semangat mereka. 

Pelaksanaan TO berlangsung selama dua hari: Minggu, 19 Januari & Minggu, 02 Februari. Kami mengadakannya secara online, anak-anak mengerkan TO dari rumah mereka masing-masing. TO ini sebagai ajang simulasi untuk mereka ketika menghadapi tes skolastik. TO berlangsung selama dua jam,mulai pukul 08.30--10.30. Setelah itu, ada pembahasan soal TO yang dibagi menjadi 15 menit untuk tiap materi. 

Pelaksanaan Tryout Sekolah Favorit (foto: dokumentasi tim)
Pelaksanaan Tryout Sekolah Favorit (foto: dokumentasi tim)

Anak-anak juga akan diberikan hasil TO berupa nilai yang berisi perankingan dan soal lengkap dengan kunci jawaban beserta pembahasan sehingga mereka bisa mengulas kembali di rumah. 

Bersama tim kerja yang kompeten, pelaksanaan TO berlangsung dengan lancar dan baik. Tidak begitu ada kendala dan hambatan yang berarti. Dalam pelaksanaannya kami berusaha untuk tetap komunikatif dan aktif dalam berdiskusi. Alhamdulillah! 

Sebagai tutor, aku secara profesional dituntut untuk bisa mengajarkan anak-anak untuk bisa mengerti materi yang akan diteskan ketika tes PSB Labschool. Membantu mereka memahami setiap submateri Kemampuan Verbal dan Pemahaman Bacaan. Hal ini membuatku lebih semangat untuk belajar lagi, lagi, dan lagi.

Pelaksanaan tes PSB Labschool sudah berakhir. Kini, anak-anak tinggal menunggu hasilnya. Kami selalu mengingatkan mereka untuk berdoa meminta yang 'terbaik'. 

Ada perasaan haru dan bangga menemani mereka belajar dan berproses. Banyak yang pantang menyerah, giat tiada putus, dan semangat yang selalu berapi. 

Sungguh proses yang membuatku merasa bertumbuh. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun