Ini tahun ketigaku sebagai tutor Bahasa Indonesia. Iya, ini first job-ku setelah lulus kuliah. Banyak kesan selama perjalanan menjadi tutor, hal yang paling kusuka adalah bertemu anak-anak. Posisi ini membuatku semakin memahami bahwa proses 'belajar' itu tidak punya masa kedaluwarsa. Setiap hari adalah belajar dan setiap waktu adalah bersyukur.
Tiga tahun ini aku terlibat membantu anak-anak untuk mempersiapkan dirinya mengikuti tes masuk sekolah favorit. Sekolah favorit yang kumaksud adalah sekolah swasta SMP dan SMA yang penerimaan calon siswanya menggunakan metode/sistem mandiri dari sekolah masing-masing. Di tempatku, mayoritas orang tua mengharapkan anak-anaknya masuk ke sekolah swasta favorit yang setiap tahun peminatnya semakin bertambah sehingga mereka perlu mempersiapkan diri dari semester-semester sebelumnya.Â
Salah satu sekolah swasta favorit di Jakarta adalah Labschool. Setiap tahunnya, Labschool membuka kesempatan kepada anak-anak yang berminat melanjutkan pendidikan di SMP atau SMA Labschool. Mereka menyebutnya Penerimaan Siswa Baru (PSB) jenjang SMP dan SMA Labschool. Ada dua jalur PSB, yaitu jalur prestasi dan jalur tes.Â
Labschool sudah berdiri sejak tahun 1968 di bawah naungan Yayasan Pembina Universitas Negeri Jakarta (dulu IKIP Jakarta). Saat ini, jenjang sekolah Labschool sudah melingkupi jenjang Prasekolah (KB-TK), Pendidikan Dasar dan Menengah (SD, SMP, dan SMA).Â
Labschool sudah didirikan di empat lokasi: Labschool Jakarta (Rawamangun), Labschool Kebayoran, Labschool Cibubur, dan Labschool Cirendeu. Tahun ini, Labschool akan membuka pendaftaran calon siswa di dua lokasi baru, yaitu Labschool Ciracas dan Labschool Bintaro.
Seleksi PSB Labschool dilakukan melalui seleksi jalur prestasi dan jalur tes. Tentunya, presentase kuota jalur prestasi lebih kecil dibandingkan jalur tes. Maka dari itu, anak-anak lebih banyak yang mempersiapkan dirinya untuk mengikuti jalur tes karena peluang diterimanya lebih besar.
Sejak tahun 2023, tes Labschool menggunakan metode baru, yaitu CAT (Computerized Adaptive Test). Instrumen tes seleksi pun menggunakan tes skolastik yang berfokus kepada kemampuan kognitif dan kemampuan berpikir anak.Â
Seperti yang kukatakan di prolog bahwa proses belajar tidak punya masa kedaluwarsanya. Tulisan ini kuniatkan untuk berbagi pengalamanku selama proses belajar itu: mengenal tes skolastik dan metode CAT. Cerita ini kutulis berdasarkan apa yang kupahami selama membantu anak-anak mempersiapkan dirinya untuk mengikuti tes PSB Labschool. Aku juga menambahkan penjelasan dari berbagai sumber untuk menguatkan argumen yang kutulis di sini.Â
PENTINGKAH TES SKOLASTIK?
Tes Skolastik atau Teks Potensi Skolastik (TPS) adalah tes yang mengukur kemampuan kognitif yang mencakup kemampuan berpikir, pemahaman bacaan dan tulisan, serta pengetahuan kuantitatif.Â
Tes skolastik memang didesain untuk mengukur kemampuan berpikir siswa dalam memahami dan bernalar. Kemampuan ini berkembang melalui proses belajar dan pengalaman-pengalaman anak di sekolah maupun di luar sekolah.Â