Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku, Kamu, Sebut Saja Ini Sebuah Perjalanan

16 Maret 2023   07:54 Diperbarui: 16 Maret 2023   07:58 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: https://www.rukita.co/stories

"Sayang? Gak salah ucap, tuh?" sindir Siska.

Dan, "Aku nggak mau ribet dan lama-lama mengurai tentang hubungan kita yang sudah kuanggap tak lagi ada, Mas." Kini wanita ayu itu memandangku serius.

"Cukup sudah tiga tahun ini aku bagai layangan putus, tak tahu harus bagaimana tanpamu yang menghilang tanpa kabar. Dan tetiba dua pekan lalu kau berkabar untuk menemuiku. Semudah itu? Kau pikir? Kau ...?"

"Maafkan aku, Siska." Aku meraih tangannya mencoba menggenggam. Hei, dia menepisnya!

"Sudah. Sudah lama aku memaafkan dirimu. Juga memaafkan ketololanku, yang terlalu berharap dengan dirimu. Tapi nyatanya?"

Aku tak berani menatap Siska.

"Kau tahu, aku hampir ambruk. Untung datang Pras, kalau tidak ...?"

"Pras?"

***

Hari ini aku berangkat. Tapi kini meninggalkan kotamu. Aku masih menyandang ransel kecil. Puisi-puisi, ah, mungkin aku harus belajar menulis puisi.

Juga cerita. Tak banyak, hanya satu cerita. Cerita yang aku tahu dimulai dan berakhir di mana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun