Selama menjadi mahasiswa di Universitas Diponegoro Semarang di era tahun 90-an, saya memilih kegiatan di seputar kerohanian islam.
Awalnya saat menjadi mahasiswa baru, ketertarikan saya mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)Â adalah seputar seni dan keagamaan. Pilihan saya jatuh ke kelompok Paduan Suara Fakultas.Â
Berlatih intens bersama kawan-kawan satu fakultas guna tampil untuk acara wisuda fakultas, saya sempat dua kali naik panggung bersama kelompok paduan suara ini.
Namun, keinginan dan hasrat untuk menambah wawasan ilmu agama islam, maka saya memutuskan mengundurkan diri dari kelompok ini saat jelang ramadhan. Saya putuskan bergabung dengan kegiatan lainnya, agar tidak terbentur jadwal latihan dan acara.
***
Holy, Sahabat satu jurusan di kampus, mengajak saya bergabung menjadi panitia ramadhan selama satu bulan penuh. Berbagai kegiatan bakal di gelar. Penyelenggaranya adalah Badan Amalan Islam (BAI) Universitas.
BAI Undip bukanlah UKM, melainkan lembaga independen di bawah naungan Rektor, yang pengurus dan anggotanya terdiri dari seluruh civitas academica. Jadi mulai rektor, dosen, mahasiswa, tenaga didik dan admin lainnya, bisa mengikuti kegiatan ini, bersinergi dengan UKM Rohani Islam.
Menarik bagi saya untuk pertama kalinya mengikuti kegiatan ramadhan bersama pengurus hariannya, karena syarat yang diajukan, salah satunya adalah berhijab selama menjadi panitia bagi mahasiswi. Hal ini untuk melatih berhijab dan menghidupkan suasana religius islam selama bulan suci.
Holy menyemangati dan mendukung saya, dengan meminjam satu-dua baju muslimnya. Berikut jilbab segi empat. Bahkan tak segan mengantar dan menemani saya berburu gamis di Pasar Johar, yang harganya menyesuaikan kocek mahasiswa. Hal ini demi bisa mengikuti kegiatan ramadhan di kampus.
***