Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Yuk, Mengenal Seluk-beluk Uang!

4 April 2021   10:05 Diperbarui: 4 April 2021   15:48 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://economy.okezone.com

2. Bernilai tinggi dan di jamin oleh pemerintah. Jadi, paling tidak, bukan sekadar dicetak pada material atau kertas biasa yang takbernilai. Melainkan harus ada otoritas keuangan (dalam hal ini pemerintah) yang memberikan jaminan bahwa uang yang kita miliki benar-benar bernilai duapuluh ribu, sepuluh ribu, lima puluh ribu, seratus ribu, satu juta dan seterusnya. Zaman dahulu, nilai tukar ada menggunakan emas (dinar) dan perak (dirham) karena memiliki nilai yang cukup tinggi.

3. Harus terbuat dari bahan yang tahan lama. Karena uang digunakan untuk bertransaksi, berpindah tangan, sehingga tidak harus berganti material pembuatannya atau dibuang begitu saja hanya karena rusak. Sebab diperlukan biaya yang cukup besar dalam mencetak uang itu sendiri. Itulah sebabnya kita dianjurkan untuk bertransaksi nontunai melalui uang elektronkk, agar mengurangi atau menghemat biaya pembuatan uang kertas atau uang logam baru.

4. Kualitasnya harus sama. Uang yang satu dengan yang lain harus memiliki nilai dan kualitas yang sama. Karena apabila kualitasnya berbeda, orang akan bilang: oh, saya lebih suka pegang uang yang ini daripada yang itu. Padahal nilai uang yang tercetak adalah angka yang sama. Jadi, kualitas dari material pembuatannya harus sama.

5. Dapat didistribusikan tanpa mengurangi nilai. Kalaupun uang tersebut ada sedikit cacat, nilainya harus tetap sama dan tidak boleh turun. Itulah hubungannya dengan materal pembuatan atau pencetakan uang.

6. Cenderung stabil dari waktu ke waktu. Nilainya harus tetap sama, tudak berubah. Jangan sampai terjadi, uang robek sedikit, kusut atau lusuh, membuat nilainya berkurang. Hal tersebut tidak boleh terjadi. Itulah sebabnya, otoritas keuangan musti menjaga ketahanan fisik uang yang beredar di masyarakat, agar uang masih bisa dipergunakan dalam jangka waktu yang cukup lama, baik pada nilai kecil maupun besar.


Demikian, berbagi pengetahuan berkenaan dengan seluk-beluk uang. Semoga bermanfaat.

***


Sumber: Pembelajaran daring tentang Perencanan Keuangan bersama Aidil Akbar Madjid,  Senior Financial Advisor, Perencana Keuangan AAM & Partners melalui PayTren Academy.


Referensi istilah: id.wikipedia.org

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun