Keempat, Jaga kesehatan selama Ramadhan. Jangan abai dengan prtuah orang tua. Segala vitamin atau jamu silakan dikonsumsi untuk menjaga stamina. Karena Nabi dan para sahabat pun melakukannya dengan mengkonsumi minuman dan makanan yang bergizi.Â
Contoh: ketika kita minum, jangan dihajar saat sahur dengan minum sebanyak-banyaknya. Sebaiknya, minumlah secara bertahap dari sejak berbuka, ba'da sholat maghrib, jelang tarawih, usai tarawih, usai tilawah, usai qiyamul lail, tahajud, sahur hingga jelang imsak. Sehingga air minum tersebut terserap dengan baik secara perlahan oleh tubuh kita, untuk menjaga stamina selama seharian berpuasa.
Kelima, Menahan segala godaan yang timbul dari diri, seperti amarah, ghibah, dan nafsu lainnya. Karena sesungguhnya dengan berpuasa maka kita berlatih untuk mengatur (manage) emosi dan hasrat kita.
Contoh: kita harus berani bilang 'stop pada ghibah', jika ada kawan atau diri kita sendiri terpancing untuk membicarakan orang lain. Takperlu khawatir di cap sok alim, tapi kita menerapkan kebiasaan baik pada diri sendiri.
Keenam, pada sepuluh hari terakhir, kita dianjurkan melakukan i'tikaf, lebih memperbanyak ibadah dan mengingat Allah. Bisa dilakukan di masjid dengan protokol kesehatan dengan jumlah peserta terbatas atau kita lakukan sendiri di rumah bersama keluarga. Bersemangat meraih lailatul qodar dan memohon ampunan kepada Allah.
Kesimpulannya:
Untuk memenangkan ramadhan, ilmu adalah kunci atau pupuk amal untuk melakukan kebaikan. Dengan berdasar pada ilmu, maka aktivitas yang kita lakukan terasa lebih ringan, lancar dan mudah karena paham dengan apa yang dilakukan. Bukankah semua kativitas itu adalah ibadah? Semiga dengan demikian, motivasi kita semakin meningkat, mau terus belajar terus-menerus dan konsisten.
Pesan yang disampaikan oleh Rasulullaah SAW melalui doa agar kita kembali berjumpa dengan Rajab, Sya'ban dan Ramadhan adalah kode persiapan kita dari sekarang. Doa bukan sekadar permintaan, tetapi tekad untuk menyambut, mengisinya dan memenangkan bulan mulia. Rasulullaah paham pada ummatnya, sehingga persiapan ini dilakukan jauh-jah masa agar jadi 'pemenang' dalam meraih keberkahan bersama.
Selamat memenangkan Ramadhan!