Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

[Kusambut Ramadhan 1442 Hijriah]: Bersiap Memenangkan Bulan Penuh Berkah

17 Februari 2021   06:40 Diperbarui: 17 Februari 2021   07:05 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keempat, Jaga kesehatan selama Ramadhan. Jangan abai dengan prtuah orang tua. Segala vitamin atau jamu silakan dikonsumsi untuk menjaga stamina. Karena Nabi dan para sahabat pun melakukannya dengan mengkonsumi minuman dan makanan yang bergizi. 

Contoh: ketika kita minum, jangan dihajar saat sahur dengan minum sebanyak-banyaknya. Sebaiknya, minumlah secara bertahap dari sejak berbuka, ba'da sholat maghrib, jelang tarawih, usai tarawih, usai tilawah, usai qiyamul lail, tahajud, sahur hingga jelang imsak. Sehingga air minum tersebut terserap dengan baik secara perlahan oleh tubuh kita, untuk menjaga stamina selama seharian berpuasa.

Kelima, Menahan segala godaan yang timbul dari diri, seperti amarah, ghibah, dan nafsu lainnya. Karena sesungguhnya dengan berpuasa maka kita berlatih untuk mengatur (manage) emosi dan hasrat kita.

Contoh: kita harus berani bilang 'stop pada ghibah', jika ada kawan atau diri kita sendiri terpancing untuk membicarakan orang lain. Takperlu khawatir di cap sok alim, tapi kita menerapkan kebiasaan baik pada diri sendiri.

Keenam, pada sepuluh hari terakhir, kita dianjurkan melakukan i'tikaf, lebih memperbanyak ibadah dan mengingat Allah. Bisa dilakukan di masjid dengan protokol kesehatan dengan jumlah peserta terbatas atau kita lakukan sendiri di rumah bersama keluarga. Bersemangat meraih lailatul qodar dan memohon ampunan kepada Allah.

Kesimpulannya:

Untuk memenangkan ramadhan, ilmu adalah kunci atau pupuk amal untuk melakukan kebaikan. Dengan berdasar pada ilmu, maka aktivitas yang kita lakukan terasa lebih ringan, lancar dan mudah karena paham dengan apa yang dilakukan. Bukankah semua kativitas itu adalah ibadah? Semiga dengan demikian, motivasi kita semakin meningkat, mau terus belajar terus-menerus dan konsisten.

Pesan yang disampaikan oleh Rasulullaah SAW melalui doa agar kita kembali berjumpa dengan Rajab, Sya'ban dan Ramadhan adalah kode persiapan kita dari sekarang. Doa bukan sekadar permintaan, tetapi tekad untuk menyambut, mengisinya dan memenangkan bulan mulia. Rasulullaah paham pada ummatnya, sehingga persiapan ini dilakukan jauh-jah masa agar jadi 'pemenang' dalam meraih keberkahan bersama.


Selamat memenangkan Ramadhan!

***
Referensi: 1 dan 2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun