Mohon tunggu...
Susilawati
Susilawati Mohon Tunggu... Dosen - Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Selanjutnya

Tutup

Politik

AHY Symbol of Diplomacy

18 Januari 2021   17:15 Diperbarui: 18 Januari 2021   17:26 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seorang pendekar China yang gagah bernama Cheng Ho yang artinya dalam bahasa China yaitu seorang muslim berperawakan tinggi yang pemberani berlayar dari China hingga ke Afrika, dianggap sebagai simbol perdamaian karena menyebarkan atau mengkapitalisasi simbol kebangkitan China yang penuh kedamaian, armada yang menyusuri Asia Tenggara, Timur Tengah dan Afrika serta dijalankan dengan spirit besar. Bahkan Presiden China Xi Peng terus menyebutnya sebagai simbol persahabatan di dunia saat mempromosikan inisiatif *One Belt, One  Road* dari Asia ke Eropa (buku *Peaceful explorer or war criminal : who was Zheng Ho China's symbol of diplomacy*).

Begitu juga di Indonesia, hadirnya seorang anak bangsa yang gagah berperawakan tinggi, memiliki spirit kebaikan dan kehangatan dalam karakternya. AHY sapaan akrab Agus Harimurti Yudhoyono sebagai sosok kalem yang bijak dan selalu menjadi sorotan publik. Memiliki pengalaman hubungan internasional yang sangat baik dimulai sejak masa bakti sebagai prajurit di Tentara Nasional Indonesia (TNI) selama 16 tahun. Salah satunya dikirim ke Lebanon sebagai pasukan perdamaian. Namun di antara itu, AHY juga memiliki pengalaman pendidikan formal di luar negeri yang otomatis membentuk lingkup pergaulan internasinal yang kuat. 

Tahun 2005 menyelesaikan master of  science strategic studies di Rajaratman School Of Internasional Studies University Nanyang Technological. Tahun 2015 lulus US Army Command and General Staff College (CGSC) Fort Leavenworth, Kansas Amerika Serikat. Masih di tahun yang sama meraih gelar Master Of Public Administration pada John F Kennedy  School of Goverment, Harvard University, Massachusetts Amerika Serikat. 

Prestasi ini sebagai pondasi yang kuat dalam menumbuhkan kehidupan yang harmoni bagi bangsa-bangsa di dunia, khususnya Indonesia sebagai negara yang saat ini sedang mengarah pada kemajuan sejajar dengan negara lainnya.
Setidaknya begitulah yang saya lihat, amati dan renungkan sebagai salah satu warga bangsa yang fokus dan minat pada relationship internasional yang juga sebagai alumnus prodi Hubungan Internasional pada Universitas Gajah Mada tahun 2009.

Sangat jarang terlihat kader bangsa memiliki latar belakang ilmu dan pengalaman demikian namun terjun pada politik praktis nasional di era saat ini. AHY mampu menjadi perekat hubungan, selain antar elemen bangsa juga pada jalur internasional yang selama karirnya di TNI sudah malang melintang dalam banyak giat internasional yang menumbuhkan saling percaya serta mengenalkan Indonesia lebih dekat sebagai salah satu negara yang sangat menjunjung tinggi perdamaian dunia. Kebanggaan tersendiri bagi bangsa Indonesia memiliki karakter yang dapat diterima dengan baik di lingkungan internasional baik secara formil maupun non formil.

Modal dasar yang baik ini dapat dijadikan kekuatan bagi Indonesia turut serta mengendalikan banyak hubungan kerjasama yang dibangun, apakah di bidang pertahanan/ketahanan, bidang ekonomi/perdagangan, bidang sosial budaya/pariwisata dan lain-lain yang sayang jika terlewat begitu saja. Dengan jumlah penduduk yang cukup besar (ke-empat terbesar di dunia), jika semakin terbuka pintu-pintu lebih luas bagi rakyatnya agar dapat berkreatifitas dan mengurangi fokus pada kepentingan di dalam negri dan gaduh.

AHY mampu terdepan sebagai simbol diplomasi mewujudkan relationship yang kuat karena memiliki karakter leadership yang kuat serta latar belakang keluarga yang sangat mendukung dan mumpuni. Dengan demikian akan memudahkan masyarakat Indonesia menjadi bagian dari masyarakat internasional. 

aatnya  bangsa Indonesia segera membuka diri untuk berpikir dan mengeksplorasi hal-hal di negara lain agar memiliki ilmu, pengetahuan, pengalaman baru yang menarik dan lebih luas serta pemahaman yang lebih kredibel dalam melihat suatu masalah. Pola strategi hidup berbangsa yang sangat berharga bagi kemajuan Indonesia, jika setiap Warga Negara Indonesia (WNI) bekerja/berkegiatan di negara lain dan membawa serta menggunakan hasilnya ke dalam negeri, berapa banyak devisa yang didapatkan.

Jika cara berpikir sebuah bangsa lebih terbuka maka saat diberi amanah sebagai pemimpin akan lebih mudah menjalankannya, karena melihat dengan lebih sederhana namun substansial, mudah dikerjakan dan lebih efektif, rakyat juga mudah untuk diajak kerjasama dalam hal apapun untuk memajukan negaranya.
 
AHY sudah memulainya, harapannya dapat menginspirasi kaum muda Indonesia berminat pada karakter diplomat apapun bidangnya, karena aktivitas kita sebagai manusia di era modern dan keterbukaan ini memungkinkan siapapun untuk maju dengan membuka seluas-luasnya peluang bukan semata dalam batas internal dalam negeri.
Tidak lagi mengeluh dan komplain yang menjadi kekuatan untuk maju, mulailah berinisiatif untuk mengekplorasi banyak hal di luar sana agar kehidupan lebih meningkat secara kualitas.

AHY sudah memulainya dengan spirit dan keyakinan;
* AHY muda, energik dan memiliki semangat besar untuk kemajuan.
* Memiliki kecakapan komunikasi yang baik dengan semua elemen bangsa.
* Memiliki karakter kepemimpinan yang kuat selama bertugas sebagai prajurit TNI.
* Pergaulan nasional dan Internasional.
* Memiliki lingkungan keluarga yang berkarakter kuat penuh prestasi.
* Memiliki jaringan/networking yang baik dan luas.
* Peduli, handal dapat dipercaya.
* Menghormati dan menghargai setiap individu.
* Pribadi yang hangat untuk semua lapisan masyarakat.
* Ketua Umum partai politik.
* Mensupport semua kader untuk maju dan berprestasi.
* Figur yang ideal dan membanggakan terlepas dari unsur politik kepentingan.
* Kepribadian yang kuat dan menginspirasi siapapun serta membuka ruang bagi anak bangsa agar menguatkan ikatan persaudaraan sebangsa, dengan tidak membeda-bedakan atas dasar kelompok dan golongan.

Jika SDM Indonesia sudah mapan berkegiatan di negara lain jangan lupakan Indonesia, tetap peduli sebagai negara tempat berasal. Jaga nama baik Indonesia dimanapun berada, itu tanggung jawab yang tidak pernah lepas sebagai WNI. Saatnya kebangkitan Indonesia terus dikapitalisasi ke seluruh dunia.

Jakarta, 18.01.2021
Dr. SusiLawati MA., M.Han

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun