Harapan saya tidak muluk-muluk kok, selain ingin mereka dapat mengubah peta perpolitikan tanah air yang cenderung misoginis, saya juga ingin menitipkan pesan agar kelak regulasi-regulasi yang diterbitkan tidak lagi membatasi gerak dan mimpi para perempuan Indonesia.
Jika bukan kita yang memperjuangkan, siapa lagi?!
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!