Tanggal 10 Mei 2018 jam 00.20 WIB dengan Garuda Airlines akhirnya saya dan teman-teman berangkat dari Jakarta menuju Sorong. Sampai di bandar udara Domine Eduard Osok, waktu sudah menunjukkan pukul 06.35 WIT. Ada perbedaan waktu 2jam antara Jakarta dengan Sorong.
Begitu sampai dan menyalakan HP, sudah dapat WA dari pak Iyan, tour guide yang mengabarkan kalau dia sudah menunggu di depan pintu kedatangan. Kami ber-6 bergabung dengan peserta lain, total peserta trip ini 15 orang. Ada pak Wira yang datang dari Bali, Bu Sri & Johan yang dari Surabaya, teman saya Asan dari Bagansiapiapi, Wibendi dari Aceh, Wiwinavia dari Pekan Baru, mas Stefan dari Bekasi, mbak Henny dari Serpong, Nova dari Tangerang dan selebihnya dari Jakarta.
Setelah terkumpul semua, kami pun melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Rakyat, yang jaraknya hanya 10menit dari bandara. Sesampai di pelabuhan, kami pun segera masuk ke kapal yang akan memberangkatkan kami ke Waisai. Kami sempat menunggu selama 1 jam lebih karena pemberangkatan kapal dari Pelabuhan Rakyat, Sorong ke Waisai jam 09.00 WIT. Perjalanannya memakan waktu 2jam.
![Kapal dari Pelabuhan Rakyat ke Waisai (dok pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/05/19/img-20180513-083029-5aff6ffd16835f1fec6bf4b4.jpg?t=o&v=770)
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/05/19/img-20180513-084454-hdr-5aff703516835f0ba96e7dc3.jpg?t=o&v=770)
![Logo Raja Ampat (dok pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/05/19/img-20180513-082854-5aff6e20ab12ae2033253113.jpg?t=o&v=770)
Dalam perjalanan ke Raja Ampat Dive Resort, kami melewati sebatang pohon yang menyerupai "Wajah Manusia". Supir menghentikan mobilnya untuk memberikan kesempatan bagi kami untuk mengabadikannya.
![Pohon bermuka manusia (dok pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/05/19/img-20180510-113233-5aff6e75bde575640c2c3ba4.jpg?t=o&v=770)
![Turunan menuju Raja Ampat Dive Resort (dok pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/05/19/img-20180516-wa0052-5aff7545caf7db068d5c1c42.jpg?t=o&v=770)
![Dok Pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/05/19/img-20180510-141617-5aff6eaebde57560ec0c6e92.jpg?t=o&v=770)
![Dok Pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/05/19/img-20180511-062924-hht-5aff712bcaf7db169752c032.jpg?t=o&v=770)
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/05/19/img-20180510-121809-5aff7574f1334479a35ce712.jpg?t=o&v=770)
![Dok pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/05/19/img-20180510-121750-5aff7506ab12ae1f9f36bb36.jpg?t=o&v=770)
Dari Raja Ampat Dive Resort ke Friwen Wall hanya memakan waktu kurang lebih 10menit dengan speed boat. Begitu melihat air, semua penat pun hilang. Petualangan pertama di mulai
![Friwen Wall (dok pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/05/19/img-20180510-wa0150-5aff715ccaf7db0459126055.jpg?t=o&v=770)
![Snorkeling di Friwen Wall (Dok pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/05/19/img-20180510-wa0196-5aff6f9fdd0fa846d60ce1b3.jpg?t=o&v=770)
![Karang di Friwen Wall (Dok pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/05/19/img-20180510-wa0154-5aff6f4fbde5755f305a8852.jpg?t=o&v=770)
![Karang di Friwen Wall (dok pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/05/19/img-20180510-wa0180-5aff71cc16835f0cdf6c24c3.jpg?t=o&v=770)
![Ikan di Friwen Wall (dok pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/05/19/img-20180510-wa0158-5aff71fecaf7db06790f2104.jpg?t=o&v=770)
![Pantai di Friwen Wall (dok pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/05/19/img-20180510-wa0019-5aff73165e1373164109b842.jpg?t=o&v=770)
![Pantai di Friwen Wall (dok pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/05/19/img-20180510-wa0029-5aff719ff133447fa065f2f3.jpg?t=o&v=770)
Tip untuk berangkat ke Raja Ampat
Seperti kita tahu, Papua masih merupakan daerah endemis tinggi malaria. Oleh sebab itu, berdasarkan info dari berbagai sumber, hal berikut ini harus kita siapkan bila ingin bepergian ke daerah endemis malaria:
- Minum obat pencegahan
Sebelum pergi jauh-jauh hari saya sudah minta diresepkan obat pencegahan malaria oleh dokter, dan dikasih Doxycycline. Tapi berbeda dokter berbeda juga sarannya. Ada dokter yang suruh saya minum 2hari sebelum berangkat, selama disana dan 4 hari setelah pulang. Jadi total 1 strip (10biji). Ada yang suruh 1minggu sebelum berangkat, selama disana dan seminggu setelah balik. Ada lagi 2hari sebelum berangkat, selama disana dan sebulan setelah pulang. Entah mana yang benar,,,yang pasti akhirnya saya ambil jalan tengah,,,minum 10biji karena saya merasa disana tidak digigit nyamuk karena saya beberapa jam sekali olesin lotion anti nyamuk.
Oya perlu diketahui bahwa minum obat pencegahan malaria tidak menjamin tidak kena penyakit malaria. Tapi berdasarkan hasil baca-baca di google, disebutkan bahwa Doxycycline merupakan obat pencegahan malaria yang paling rendah efek sampingnya dan persentase keberhasilannya 90% lebih.
Jujur, sebelumnya saya berusaha menelepon ke dinas kesehatan yang ada di kabupaten Waisai dan Raja Ampat untuk menanyakan mengenai jenis kuman malaria yang ada di daerah tersebut dan bagaimana pola kekebalannya, tetapi telepon saya tidak pernah tersambung. Ada yang nada masuk tetapi tidak ada yang angkat, ada lagi nadanya sibuk sepanjang saya telepon.
- Gunakan lotion anti nyamuk
Sebaiknya menggunakan lotion anti nyamuk dan sticker anti nyamuk selama disana. Hal ini untuk mencegah kita digigit nyamuk.
Untuk kita ketahui, jam kerja  nyamuk Anopheles adalah menjelang matahari terbenam sampai menjelang matahari terbit.
Saya sempat bilang ke teman, kalau gitu, menjelang senja saya diam di kamar saja, nyalakan AC & ngumpet di kelambu,,,,tetapi kalau sudah di sana,,,tidak mungkin kita rela berdiam di kamar jadi satu-satunya cara adalah mengoleskan lotion anti  nyamuk, memakai celana dan baju panjang yang warnanya cerah.
- Memakai celana dan baju tangan panjang.
 Menjelang senja sebaiknya menggunakan baju dan celana panjang warna cerah untuk menghindari gigitan nyamuk.
- Menyalakan AC dibawah 20 derajat celcius.
 Karena dari berbagai sumber yang saya baca, nyamuk tidak aktif di suhu tersebut.
- Memakai kelambu waktu tidur.
 Usahakan minta penginapan yang kamarnya memakai kelambu. Setidaknya membuat kita jadi lebih aman. Beruntung tempat kami menginap "Raja Ampat Dive Resort" & Homestay Mamatua juga ada AC & kelambunya.
Oya, untuk terhubung dengan dunia luar, sebaiknya menggunakan Telkomsel, karena provider lain tidak bisa di sana.
Semoga bermanfaat & Have a nice weekend!
Salam,
Sisca Dewi