Mohon tunggu...
SISCA A SIANTURI
SISCA A SIANTURI Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah seorang Mahasiswa jurusan Manajemen Keuangan Negara yang tertarik dengan perkembang ilmu pengatahuan dan teknologi terutama di bidang keuangan dan bisnis di masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jatuh Bangun di Portofolio Pertama

12 Oktober 2025   20:23 Diperbarui: 12 Oktober 2025   20:23 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di titik inilah kalimat itu jadi sangat bermakna bagiku. Jatuh bangun itu memang biasa. Rugi di saham itu adalah bagian dari perjalanannya. Naik turun itu adalah makanan sehari-hari di dunia investasi. Menyerah saat pertama kali rugi itu seperti berhenti belajar naik sepeda hanya karena jatuh sekali.

Tapi, bagian kedua dari kalimat itu yang lebih penting: ...tapi jangan juga jadi naif/bodoh untuk mengorbankan banyak hal.

Aku bodoh saat itu karena:

Aku nekat masuk ke saham tanpa benar-benar paham risikonya. Aku hanya ikut-ikutan euforia.

Aku panik dan menjual saat rugi. Aku mengunci kerugianku sendiri. Seharusnya, jika aku yakin dengan fundamentalnya, aku bisa menunggu.

Aku hampir menyerah total. Untungnya, aku masih punya reksadana yang dari awal sudah lebih dulu ku mulai, jadi aku bukan berhenti nabungi.

Nah, dari cerita patah hatiku itu, ada beberapa pelajaran yang bisa kita ambil bareng-bareng:

Kenali Dirimu dan Kenapa Kamu Investasi. Aku sadar, mungkin dulu aku belum siap dengan goyangannya saham. Reksa dana yang lebih tenang adalah tempatku untuk belajar. Kenapa kamu investasi? Kalau untuk jangka panjang, fluktuasi kecil di reksa dana itu bukan masalah. Itu seperti menanam pohon, tidak akan langsung tinggi dalam semalam.

Positive Thinking Itu Penting, Tapi Harus Diimbangi Ilmu. Saat reksadanaku naiknya dikit, aku harus bilang pada diri sendiri, "Ini bagus, ini lebih baik dari nggak naik sama sekali. Ini adalah proses." Tapi, positive thinking saja nggak cukup. Aku harus terus belajar, kenapa bisa naiknya dikit? Apa karena jenisnya yang memang begitu?

Jangan Pernah Berhenti Menabung dan Berinvestasi. Ini yang paling krusial. Jangan karena satu kali rugi, kamu jadi trauma dan berhenti total. Ubah strateginya, bukan berhenti perjuangannya. Kurangi jumlahnya, pindah ke instrumen yang lebih aman, tapi teruslah bergerak. Tapi kamu juga perlu tetap belajar. Belajar untuk bersyukur, saat sudah untung boleh segera diambil, kalau memang sudah jauh turun dan batasnya kamu juga bisa saja tetap ambil langkah aman untuk cutloss. 

Jadi, teman-teman, melihat portofoliomu merah untuk pertama kalinya itu sakit, tapi itu bukan akhir dari segalanya. Itu adalah pelajaran berharga. Ada lika-liku, ada tanjakan, dan ada turunan. Yang penting adalah kita terus belajar dari setiap jatuh, berdiri lagi dengan lebih bijak, dan tidak pernah berhenti melangkah. Mari terus berjalan bersama. Semangat ya para investor muda, kamu pasti bisa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun