Disclaimer: Bab ini aku sisipkan kisah pembunuhan.Â
Inspirasinya karena di area terpencil rentan pembunuhan yang kejam. Jarang saksi mata.
Sebenarnya, kisah asli yang kualami selama tinggal di rumah gadai itu terjadinya kebakaran kompor dan munculnya tuyul hitam.
Tapi aku tak masukkan ke novel ini karena novelnya sudah selesai waktu kejadian kebakaran dan tuyul hitam itu.Â
Sepertinya, Mama lupa mematikan kompor saat menggoreng tempe sehingga api membakar wajan hingga gosong. Dan apinya besar.
Lalu, aku matikan kompor. Tapi di depan mataku, kenop kompor itu berputar kembali ke posisi menyala. Entah karena kompornya error. Entah adanya gangguan mistis.
Api berhasil dipadamkan dengan keset basah.
Sebelum kejadian itu, paginya Mama melihat bayi tua dengan mulut berlumur darah tepat di hadapannya ketika ia sedang wiridan. Bayi tua itulah sejenis tuyul hitam, yaitu tuyul ganas berusia sangat tua dan konon merupakan praktek ilmu hitam.
Sampai pindahnya ke rumah yang Legok Cililin, tuyul hitam itu pernah muncul sekali.Â
Mama itu jengkel sekali karena sudah pindah ke Legok Cililin pun aku tetap diganggu tuyul hitam. Setelah kemunculan tuyul hitam itu, sempat pendarahan lagi.
Kepala Dusun area Cibalung pernah bilang ke Mama bahwa di area tersebut harus pakai bacaan ayat Khulhu Geni dan Khulhu Sungsang karena adanya praktek teluh darah. Aku tak mau berprasangka apa pun. Anggap saja yang menggangguku itu hantu ganas entah dari mana.