Mohon tunggu...
sisca wiryawan
sisca wiryawan Mohon Tunggu... freelancer

Penulis Cerpen "Astaga! KKN di Desa Legok" dalam buku KKN Creator (2024). Fokus cerpen dan story telling. Skill business analyst, SMEs, green productivity, and sustainability. Kolaborasi, kontak ke wiryawansisca@gmail.com yang ingin dianalisis laporan keuangan, dll e-mail saja bahan2nya.dah biasa kerja remote. trims bnyk

Selanjutnya

Tutup

Horor

Misteri Rumah Gadai, Bab 18 (Senter Hijau)

10 Mei 2025   16:51 Diperbarui: 10 Mei 2025   16:51 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber: pixabay.

 

Dengan wajah semerah stroberi, aku pun melakukan permintaannya. Ia sigap membopongku. Belum pernah aku berada sedekat ini dengan seorang pria. Aroma tubuhnya membuat perutku melilit. Wangi sabun bercampur rokok dan keringat. Situasi ini membuatku jengah. Jantungku pun berdebar tak keruan. Rahang wajahnya begitu dekat. Dan beberapa kali bibirku tak sengaja menyentuh lehernya karena tubuhku yang terayun tak menentu akibat jalan setapak yang tak rata. 

 

Ternyata tubuh yang kurus tersebut cukup berotot. Dengan mudah, ia menggendongku seperti boneka tanpa bobot. Tanpa kesulitan berarti ia pun membawaku mendaki jalan setapak yang terjal. Memang berbeda ya pria yang dilahirkan di lereng gunung. Tubuhnya kurus, tapi kedua kakinya sangat kuat dan seimbang ketika menapak. Ia meletakkanku di pos ronda yang kosong. Kemudian, ia mengamatiku dengan penuh intimidasi hingga membuat perasaanku tak nyaman. Aku tak bisa menebak pikiran pria tersebut. Ia terus menatap dan menatapku seperti harimau kumbang mengawasi calon buruannya dari atas pohon.

 

Akhirnya, setelah ribuan detik yang canggung, bibir pria itu mengeluarkan suara. "Siapa namamu?"

 

"Ima Darayan. Panggil saja Ima."

 

"Aku Alam. Tepatnya Ujang Alam."

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun