Mohon tunggu...
sisca wiryawan
sisca wiryawan Mohon Tunggu... freelancer

Penulis Cerpen "Astaga! KKN di Desa Legok" dalam buku KKN Creator (2024). Fokus cerpen dan story telling. Skill business analyst, SMEs, green productivity, and sustainability. Kolaborasi, kontak ke wiryawansisca@gmail.com yang ingin dianalisis laporan keuangan, dll e-mail saja bahan2nya.dah biasa kerja remote. trims bnyk

Selanjutnya

Tutup

Horor

Misteri Rumah Gadai, Bab 7 (Halimun Salak)

6 Mei 2025   12:25 Diperbarui: 6 Mei 2025   11:39 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Banyak penduduk yang memiliki kolam ikan kecil di halaman depan rumah. Tak banyak penduduk yang bercocok tanam. Para suami biasanya bekerja sebagai buruh bangunan di pusat kota. Sedangkan para istri cenderung membuka warung sehingga persaingan antar warung sangat ketat. Ke mana pun kami pergi membeli bahan makanan, pasti warga sekitar mengetahui. Di tengah perjalanan, kami berpapasan dengan Teh Dina.

 

 "Umi, kemarin saya lihat Umi membeli 20 buah rangginang (cemilan ketan goreng) mentah dari Nek Isah. Mengapa Umi tak membeli rangginang pada saya? Buatan saya jauh lebih enak dan garing. Bumbunya ajip (lezat)! Terasa bawang putih dan kencurnya," kata Teh Dina pada Ibu. Ia memanyunkan bibirnya yang semerah darah. Vampir pun kalah bersaing dengannya.

 

 Ibu tertawa. "Saya kan tidak tahu Teh Dina juga jualan rangginang. Apa ada ranggining (cemilan dari tepung beras) mentah?"

 

Teh Dina menggangguk antusias. Ia mengajak kami memasuki pos ronda yang kosong dan memamerkan dagangannya.

 

 "Saya beli 10 ranggining saja. Ini perlu dijemur dulu di bawah sinar matahari sebelum digoreng?" Tanya Ibu.

 

 "Jika mau dijemur dulu boleh, jika mau langsung digoreng juga tak masalah," ujar Teh Dina diplomatis. Kedua matanya mengepak-ngepak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun