Mohon tunggu...
Berliana Siregar
Berliana Siregar Mohon Tunggu... Penulis - Daulat Hati, tubuh dan Rasa

Do your job Pikirkan hal-hal ringan @@##Kreatiflah@!!!

Selanjutnya

Tutup

Medan Pilihan

Transportasi Angkutan Umum di Kota Medan, Sudah Amankah?

10 Desember 2021   16:42 Diperbarui: 10 Desember 2021   16:48 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Medan. Sumber ilustrasi: TRIBUNNEWS/Aqmarul Akhyar

Setiap hari penuh resiko. Itulah kata yang tepat jika menyangkut Angkutan kota (angkot) di Medan. Rata-rata penumpang adalah perempuan  dari usia tua sampai muda. Setiap hari tut tat...tit. Naik angkot berbagai warna, kuning, hijau, merah, biru, putih. Warna-warni berliuk-liuk menyambangi penumpang satu persatu.

Dari ujung Timur kawasan pinggiran Tembung hingga Selatan wilayah hijau Pancur Batu. Bahkan ada angkutan yang rutenya meliputi hampir seluruh kawasan kota Medan. Misalnya angkot 121, dimulai dari SImalingkar, Simp. Kuala, Simp. Pos, belok ke Asrama Haji, Ke Brigjen Katamso, Simpang Limun, ITM, Pasar Merah, Aksara hingga ke Unimed (wilayah pancing). Yang akhir-akhir ini viral menerobos sebuah truk besar, hingga depannya terjepit di bawah badan truk.

Ada lagi peristiwa naas angkot 123 berwarna kuning yang berangkat dari wilayah Medan Permai, Seputaran RS. Adam Malik, Padang Bulan, Sekip, menuju kayu putih.Yang akhirnya menerobos pintu palang di daerah jalan Gereja. Menewaskan 5 orang penumpang.Sungguh peristiwa tragis. Berapa tangisan pilu, keluarga menjadi korban, tangis anak dan sanak keluarga 

Sebuah cerita pilu dari banyak kota akibat transportasi umum yang tidak laik. Bahkan sekelas pesawat, bus, transjakarta, busway, ojol, taxi, kapal laut dan berbagai jenis transportasi lainnya. 

Beginilah fasilitas yang selalu dihadapi tiap hari

1. Masih banyak angkot yang sudah tidak layak lagi digunakan. Kursi koyak-koyak, berdebu, mesin batuk-batuk, pintu sudah tidak berfungsi. Pengalaman miris adalah: saya sebagai penumpang sering turun di tengah jalan karena bau terbakar karena ban gundul, mesin rusak, dlsb. Jadinya nyambung........

Harusnya ada perawatan rutin untuk angkutan umum. Bahkan ada kadang kaca sudah pecah semua, macet tidak bisa dibuka. Kalau hujan basah kuyup.

2. Supir: Boleh dikatakan 75% angkot yang saya naiki tidak memberi rasa nyaman kepada penumpang. kenapa? Suka membentak, terburu-buru, berkata kasar, tidak peduli pada kebersihan, sembarangan merokok. Ada sebuah armada yang saya naiki setiap hari punya satu supir yang benar-benar "mengerikan." Suka berkata kasar sepanjang jalan seperti, l*n*e;*nji**,*on*o*, dan berbagai sumpah serapah. Saya selalu hampir pingsan jika menaiki angkotnya.

Tetapi dari pengalaman 35 tahun naik angkot di kota Medan, saya pernah menjumpai seorang supir di sebuah angkutan dengan line Helvetia-Amplas bernama Mr X . Berbeda benar dengan supir lain. Dia selalu menyediakan lap bersih untuk membersihkan stir, tak mau ngebut. Padahal saat itu masih separuh baya orangnya. Bahkan dia selalu memperlakukan orang yang sudah uzur dengan baik. Pernah suatu hari dia bahkan menyeberangkan seorang nenek di tengah lampu lalu lintas yang semrawut.

Di suatu saat ada seorang mahasiswa memberikan ongkos seharga 50 puluh ribuan masih pagi-pagi. Biasanya kalau supir lain sudah marah-marah. Tetapi kalau dia dimintanya penumpang tersebut sabar.

"Sabar ya dek!" ujarnya seraya merogoh saku celana untuk mencari uang kembalian. 

Bahkan dia pintar mengatur jarak dengan angkot sejenis. Jadi dia tidak pernah tidak punya penumpang. Beda dengan supir lain yang langsung emosi jika sudah melihat angkot yang sama  di jalur dan waktu bersamaan. Saling menyalip, memaki, merasa yang lain curang. 

Rindu rasanya melihat supir yang baik hati itu. Entah masih ada.

3. Pembinaan, Organisasi,  Peningkatan Mutu Layanan, Dinas Perhubungan

Jika dilihat dari berbagai kasus dan pengalaman dalam menikmati layanan angkutan kota di Medan sepertinya tidak ada sekalipun pembinaan pada petugas. Organisasi dikenal besar dengan gedung mewah di Jl. Sisingamangaraja. Organisasi K*U* sudah harusnya diberi sanksi dengan situasi ini. Sebuah situasi darurat akan resiko tinggi naik angkot di Kota Medan. 

Sebagai pelayan publik, seharusnya organisasi dan Dinas Perhubungan Kota Medan merasa malu dengan bobroknya sistem layanan angkot di Kota Medan.Jika ada jajak pendapat terkait penyediaan layanan dan pemberian layanan yang baik terkait dengan fasilitas , kenyamanan, keamanan dan rasa terlindungi. Nilai di Kota Medan masih sangat rendah. 

Kriminalitas di angkot dan kekerasan, misalnya pelecehan seksual, pencurian/pencopetan, bully, intimidasi selalu dialami penumpang dalam berbagai ragam. Baik oleh pemilik angkot, supir, sesama penumpang, para calo, pencopet bahkan sesama pengendara berlangsung setiap hari. Mungkin setiap jam.

Bahkan pengalaman penumpang dengan seorang laki-laki dengan modus, bersempit-sempitan melakukan bentuk pelecehan. Berusaha meraba bagian sensitif. Di beberapa angkot line tertentu, modus ini pernah jadi perbincangan di suatu periode oleh sesama penumpang yang rata-rata adalah perempuan muda, pekerja, mahasiswa, anak sekolah. Oh negeriku malang.................. 

Berbagai persoalan angkot di kota Medan adalah akar dari kemiskinan, pengelolaan yang tak becus, korupsi, bisnis yang tidak sehat, premanisme dlsb. Pusing deh ...membahasnya. Termasuk karakter supir yang diberi label kasar, beringas, dlsb. Padahal pernah baru-baru ini jumpa supir perempuan...tapi penampilan laki-laki. Membawa angkotnya kencang, tapi tertib, dan bahasanya ramah walau agak kuat suaranya..

Menjumpai supir seperti ini bak merindukan oase di tengah gurun.....

Masalahnya di Medan yang berlaku adalah

Ise roa? 

Ini Medan Bung!!!

BERSAMBUNG..................................................................

--Penguasa Jalanan Medan: Menerobos : Lampu jalan, palang pintu kereta api, menerobos trotoar pejalan kaki

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Medan Selengkapnya
Lihat Medan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun