Mohon tunggu...
Si Penjelajah Dunia
Si Penjelajah Dunia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Regional Manager

Saya alumni Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, pada tahun 2008 sampai 2012 bekerja di atas kapal pesiar Holland America Line-Dianthus International. Saat ini saya telah selesai memperoleh gelar Magister Humaniora di STF Driyarkara. Selamat menikmati kisah-kisah di berbagai kota yang sempat saya kunjungi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kembali ke Jaman Barok di Catania, Sicily, Italy

15 Oktober 2016   22:39 Diperbarui: 16 Oktober 2016   03:56 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya berkunjung ke Kota Catania pada tahun 2010 bersama dengan Kapal Pesiar Nieuw Amsterdam. Kota Catania termasuk kota besar dan tersibuk di Pulau Sicily. Kota Catania  merupakan ibu kota metropolitan di Pulau Sicily. Kota ini termasuk  salah satu dari sepuluh kota terbesar di Italy dan merupakan kota di Italy yang terletak di pesisir sebelah Timur Sicily menghadap laut Ionian. Kota ini sangat kaya budaya dan sejarah dengan berbagai museum, tempat makan, taman dan teater bertebaran di kota. Pusat Kota Catania sangat tertata rapi dengan berbagai bangunan klasik serta reruntuhan peninggalan kerajaan Romawi.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Ketika saya menyusuri sudut-sudut dan gang-gang kecil di pusat kota, terasa sekali bagaimana kesibukan serta ramainya toko-toko dan cafe-cafe yang bertaburan di daerah ini. Jantung kota Catania adalah Piazza Duomo. Di alun-alun ini saya melihat berbagai bangunan klasik jaman Baroque dan Fontana Dell’Elefante yang menjadi pusat di tengah alun-alun. Di tempat ini salah satu bangunan bersejarah adalah Cathedral Piazza Duomo. Katedral ini merupakan gereja pusat di Catania dan didedikasikan untuk santa pelindung Kota Catania, Sant’Agata. Perancang bangunan Baroque ini adalah Giovanni Battista Vaccarini. 

Giovanni Battista Vaccarini juga merancang bangunan Badia di Sant’Agata, tidak jauh dari Cathedral Piazza Duomo dan menjadi karya agung arsitektur Baroque Catanian yang dibangun pada tahun 1735-1767. Di katedral ini juga merupakan rumah peristirahatan dari Vincenzo Salvatore Carmelo Francesco Bellini. Vincenzo Bellini adalah seorang komponis opera Italia yang dikenal dengan garis melodi panjang yang mengalir. Ia dijuluki The Swan of Catania.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Tidak jauh dari Piazza Duomo, saya berjalan menyusuri Via Etnea. Via Etnea merupakan jalan utama yang menghubungkan bagian-bagian penting di Kota Catania dan merupakan jalan yang ramai dan kerap macet. Di jalan utama ini juga saya menemukan berbagai tempat belanja atau cafe-cafe yang cukup mahal dan berkelas. Tidak heran jika memang kota ini dikenal dengan makanan jalanannya yang bertebar luas di sudut-sudut kota. 

Pertengahan Via Etnea, saya menemukan tempat yang cukup ramai disebut sebagai Piazza Stesicoro, di sini saya menemukan salah satu reruntuhan Roman amphitheatre yang dibangun pada abad ke-2 Masehi. Di sini juga bisa ditemukan Patung Vincenzo Bellini yang terletak di tengah alun-alun. Tidak jauh dari reruntuhan saya bisa melihat bangunan klasik Sant’Agata alla Fornace.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Catania adalah kota modern tetapi tetap meninggalkan kesan klasik dan sangat berkesan buat saya. Dalam perjalanan mengelilingi kota ini, saya juga ditemani oleh dua teman saya bernama Lina dari Lampung dan Adek dari Bali. Satu kali saya pernah bersepeda bersama Lina sampai agak jauh ke pinggiran kota. Saya melihat bagaimana penduduk kota hidup, nikmatnya menghirup aroma kopi atau sekedar mencicip es krim Gelato yang rasanya tidak bisa dilupakan sampai saat ini. Di kota ini juga punya berbagai sejarah yang panjang. Pada abad ke-14 atau Jaman Renaissance, Cataniamerupakan pusat budaya, seni dan politik yang sangat penting. 

Jika udara cerah, kita bisa melihat dikejauhan menjulang Gunung Etna yang sangat terkenal itu. Kota ini jelas sangat terkait erat dengan aktivitas Gunung Etna. Sejak pertama kali ditemukan, kota beberapa kali mengalami berbagai bencana alam dari aktivitas gunung api sampai dengan gempa bumi yang meruntuhkan Kota Catania. Menurut informasi tour guideketika saya berkesempatan untuk mengelilingi kota, apa yang saya lihat saat ini adalah pembangunan yang terjadi pada abad ke-18 setelah kota ini benar-benar runtuh saat gempa bumi besar tahun 1693.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Kehidupan di pusat kota begitu glamour akan tetapi hal ini berbeda ketika saya menyusuri keluar pusat kota. Meski dihiasi banyak bangunan klasik tetapi kesan glamour di pusat kota tidak terlalu nampak. Akan tetapi di sinilah saya bisa menemukan kekhasan dari kehidupan penduduk Kota Catania. Saya tidak takut menyusuri jalan-jalan dan gang-gang kecil atau keluar masuk pasar tradisional yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari. Ada banyak bangunan-bangunan bersejarah di sini seperti Castello Ursino dan Roman Theatre, atau Via Cruciferi yang dihiasi oleh Baroque palazzi dan gereja-gereja. Jadi inilah perjalanan singkat mengelilingi Kota Catania dan beberapa kali berkunjung ke kota ini, saya selalu menemukan hal baru untuk tetap dikenang dan dibagikan.

Salam, Si Penjelajah Dunia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun