Gen Z Si Paling Fleksibel Bekerja

Sekilas banyak orang keliru dengan menyamakan antara generasi milenial dan gen Z padahal keduanya sama sekali berbeda. Generasi milenial lahir antara tahun 1981-1996 sedangkan Gen Z antara tahun 1997-2010 termasuk mereka yang lahir pada tahun 2015. Kedua generasi ini sama-sama tumbuh dalam perubahan teknologi tetapi cara berpikir dan pendekatan terhadap pekerjaan sedikit berbeda.

Anggota milenial tertua yang mulai mendekati usia 40-an dan termuda berusia pertengahan 20-an lebih terlibat dalam kesetaraan ras dan gender juga dihadapkan dengan tantangan ekonomi dunia yaitu The Great Recession, selain itu, mileniel juga generasi pertama yang tumbuh bersama intenet dan perangkat seluler akan melihat banyak perkembangan teknologi yang berbeda yang dulunya populer atau baru diciptakan akan semakin jadul berkat teknologi terbaru yang semakin canggih, milenial juga menyukai pekerjaan kolaborasi karena menurut generasinya dapat menciptakan suasana kerja yang lebih teratur dan kerja sama yang terjalin membuat waktu yang digunakan lebih efektif.

Sedangkan untuk gen Z sendiri saat ini yang tertua berusia 24 tahun dan dalam dunia kerja masih pendek pengalamannya. Tetapi, tak bisa dipungkiri gen Z ini tumbuh dengan akses ponsel dan internet serta paling beragam dalam menguasai teknologi dengan sangat baik bahkan gen Z ini individu yang mandiri, paham terhadap berbagai isu sosial, ekonomi dan lingkungan di seluruh dunia karena akses yang mereka gunakan lebih luas bahkan 32%-nya mewakili populasi secara global. Ada masa abu-abu pada mereka yang lahir tahun 1991-1999, karena diidentifikasi mereka ini perpaduan antara perilaku Gen Z dan milenial yang harus beradaptasi dari segala perubahan yang sewaktu-waktu akan datang.

Bagaimana karakter Gen Z di dunia kerja ?

Dalam dunia kerja gen Z lebih individualis karena mereka lebih menyukai ruang mandiri dan kreatif dalam mencari insipirasi dari berbagai platform media tetapi mereka juga bisa bekerja kolaboratif dengan mengutamakan komunikasi dan koordinasi sesama rekannya untuk kelamcaran kerja. 

Saat ini memang kecenderungan bermedia sosial dan paham teknologi ini yang membuat 45% gen Z lebih memilih ruang mandiri karena keuntungan yang di dapat pun justru lebih besar sehingga para gen Z ini pragmatis dalam karir. 

Fokus dalam hal pekerjaan yang tidak terikat jangka panjang tetapi gen Z ini bekerja dalam kerja freelance atau per proyek atau kemauan untuk membuka bisnis sendiri karena didasari dengan ambisi dan keinginan pendapatan yang lebih tinggi yang mendorong mereka untuk bekerja. Walaupun pilihan pekerjaannya yang membuat mereka berkembang seiring waktu berjalan dapat memberikan kemajuan karir yang lebih tinggi. 

Selain itu, para gen Z ini 39% memilih berkerja mandiri karena kenyamanan dari lingkungan mereka untuk bekerja dan berkembang. Berbagai isu mental health menjadi tameng dalam dunia gen Z hal ini yang menjadi kecenderungan mereka untuk berpindah-pindah pekerjaan ke dunia yang lebih bisa menjadikan dirinya sebagai individu sendiri dan kecenderungan ini mereka berani dalam memutus peluang kerja yang terikat. Pemikiran mereka yang unik dan kreatif dapat menghapus cara konvensional dan menggatinya dengan cara yang efisien berkat kehadiran teknologi dalam lingkungannya. 

Pencarian solusi atas masalah pekerjaan mereka yang diambil semakin cepat karena berbagai platform instan yang mendukung produktivitas para gen Z ini. Fleksibilitas para gen Z ini yang membuat karakter mereka cukup unik dan kuat dalam hal kreatifitas, motivasi diri juga kemandiriannya.

Setiap generasi memang memiliki keunikan masiang-masing. Karena berbagai perubahan yang terjadi dengan sangat cepat di dunia modern ini mungkin perlu jiwa kompetitif yang dibutuhkan selain itu fleksibilitas dalam bekerja memungkinkan kenyamanan dalam lingkungannya baik secara fisik maupun mental.