Mohon tunggu...
Sinta Oktaviana 152019029
Sinta Oktaviana 152019029 Mohon Tunggu... Perawat - Mahasiswa Keperawatan

Universitas Kristen Krida Wacana, FKIK(Keperawatan), 19y.o, Javanese~To infinity and beyonddd🪐

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ayo, Bersama-sama Perang Tanpa Senjata Melalui 3M! (Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga Jarak)

21 Januari 2021   00:05 Diperbarui: 21 Januari 2021   00:45 1120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mencuci Tangan dengan sabun/hand sanitizer./olah pribadi

5 poin penting yang ada di dalam 5 momen cuci tangan yaitu mencuci tangan sebelum menyentuh pasien, mencuci tangan sebelum melakukan prosedur pembersihan, mencuci tangan untuk mengurangi resiko paparan cairan tubuh pasien, mencuci tangan setelah meninggalkan pasien, dan mencuci tangan setelah meninggalkan kamar perawatan. 

Cuci tangan dengan benar dan menggunakan 5 momen cuci tangan masih harus dilakukan meskipun sudah menggunakan sarung tangan atau alat pelindung lain ketika melakukan perawatan pada pasien. Masyarakat juga dianjurkan untuk mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir selama 40-60 detik atau menggunakan handsanitizer selama 20-30 detik setelah berpergian atau menyentuh benda yang ada di tempat umum.

Lebih aman di rumah dan menjaga jarak ketika diluar rumah/dokpri
Lebih aman di rumah dan menjaga jarak ketika diluar rumah/dokpri

Setelah memakai masker dan mencuci tangan, pemerintah juga menghimbau masyarakat untuk menjaga jarak atau Social Distancing melalui kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Social Distancing ini merupakan suatu pratik dengan memperbesar jarak antara orang satu dengan yang lainnya sebagai bentuk menurunkan kemungkinan penularan penyakit. Yang berdampak pada pekerja kantoran yang melakukan pekerjaannya dirumah atau Work From Home (WFH) hingga pada mahasiswa dan pelajar melakukan pembelajarannya secara online dalam jaringan.

Social distancing juga lebih mengacu kepada usia rentan terinfeksi seperti anak anak, ibu hamil, dan lansia. Pada anak-anak biasanya memiliki risiko tertular karena mungkin belum memiliki pengetahuan yang luas untuk melindungi dirinya dari virus, sehingga yang berperan penting untuk mengurangi risikonya adalah dari orang tua. Dengan cara memberikan pengajaran bagaimana etika batuk, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak dari orang lain ketika berada di luar rumah.

Risiko tertular Covid-19 pada ibu hamil biasanya karena kehamilan yang menyebabkan penurunan parsial karena adanya perubahan fisiologi ketika hamil, sehingga lebih rentan terinfeksi Covid-19. Biasanya risiko tertular adalah ketika melakukan kunjungan ke rumah sakit atau bidan untuk memeriksakan kandungannya. Maka ibu hamil disarankan untuk lebih meningkatkan kewaspadannya dengan menggunakan APD dan tidak lupa juga perawat yang betugas di bidangnya menggunakan APD yang sesuai standar untuk mengurangi risiko penularan di rumah sakit

Namun disarankan atau bisa dibatasi dengan melakukan konsultasi kehamilan secara daring karena tidak bertemu orang dari luar, aktif melakukan pengecekan mandiri terhadap tanda ataupun bahaya kehamilan, dan datang ke rumah sakit apabila ditemukan adanya tanda-tanda yang mengkhawatirkan sehingga mengurangi adanya penularan dari sentuhan atau kontak fisik. 

Fokus utama kekhawatiran pada ibu hamil biasanya adalah jika ibu dari bayi berstatus positif Covid-19 dapat menularkan melalui ASI. Padahal menurut penelitian Liang&Acharya, hasil analisis pada cairan ketuban, plasenta, dan sampel ASI yang diambil tidak ditemukan adanya virus. Namun, dapat menularkan pada bayi melalui kontak jarak dekat ketika menyusui. Maka dianjurkan mencuci tangan sebelum menyentuh bayi dan menggunakan masker atau memompa ASInya kemudian diberikan kepada bayi melalui perawat, bidan, atau wali yang sehat.

Risiko komplikasi dapat muncul lebih tinggi pada seseorang yang terinfeksi Covid-19 di umur yang rentan, terutama manusia lanjut usia, manusia yang menderita kelemahan ataupun yang mengidap penyakit kronis

Risiko kematian akan semakin tinggi seiring bertambahnya usia, pada mereka yang memiliki penyakit jantung dan diabetes dan akan meningkat 15% lebih tinggi pada orang yang berusia 80 tahun atau lebih. Sehingga dalam situasi pandemi Covid-19 ini, setiap individu dianjurkan untuk selalu menjaga jarak agar kemungkinan menularkan virus pada lansia yang dapat memperburuk kesehatannya bisa teratasi dan selalu menjaga kebugaran tubuh sedari dini untuk menurunkan risiko kematian dan penyakit kronis di masa tua.

Kesimpulan.

Dalam situasi pandemik Covid-19 seperti sekarang, pemerintah membuat peraturan dan kebijakan mengenai upaya pemutusan rantai penyebaran virus yaitu dengan gerakan 3M. 3M ini merupakan singkatan dari Mencuci tangan, Memakai Masker dan Menjaga jarak. Dimulai dari mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau alcohol selama kurang lebih 40 detik setelah berpergian, setelah menyentuh benda benda yang terkontaminasi, sebelum memakai masker dan setelah mengganti masker bekas pakai. 

Selalu menggunakan masker sesuai standar yang ditentukan ketika berada di tempat yang sekiranya berisiko menularkan virus, ketika berpergian, ketika merasa kurang sehat atau tidak enak badan, dan selalu mengganti masker yang telah dipakai atau sudah lembab. Serta senantiasa menjaga jarak ketika berada di luar rumah dan berada dikerumunan, terlebih ditunjukan pada anak-anak, ibu hamil dan lansia yang kondisi fisiknya rentan terinfeksi virus dan bakteri.

Saran.

Dengan adanya peraturan langsung dari pemerintah tentang 3M, diharapkan seluruh rakyat Indonesia mematuhi aturan yang telah dibuat untuk saling melindungi. Baik untuk melindungi perawat, tenaga medis, pasien dan masyarakat sekitar. Sehingga dampak baik yang akan muncul nantinya dapat membebaskan Indonesia dari Virus Corona atau COVID-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun