Mohon tunggu...
Money Pilihan

Breaktrough Energy Planning Program "Antisipasi Defisit Listrik di Pulau Bali"

13 Mei 2019   13:39 Diperbarui: 13 Mei 2019   18:05 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada skenario 2 ini pun masih tetap berpotensi mengoperasikan pembangkit BBM walaupun sudah dilakukan penambahan pembangkit, hal ini dikarenakan kapasitas penambahan yang tidak seimbang dengan tingkat pertumbuhan beban yang tinggi.

Skenario 3 : Skenario 2 + ORC (Organic Rankine Cycle) PLTDG Pesanggaran + District heating 

Pada skenario 3 ini adalah untuk menutupi defisit pembangkit non-BBM dengan program terobosan penambahan pembangkit jenis baru di Indonesia yaitu ORC (Organic Rankine Cycle) di PLTDG Pesanggaran, pembangkit ORC ini memanfaatkan gas buang dari PLTDG Pesanggaran dengan suhu sekitar 375 derajat celcius untuk memanaskan fluida yang selanjutnya dipakai memutar turbin dan membangkitkan listrik. potensi daya yang bisa dibangkitkan di PLTDG Pesanggaran mencapai 20 MW tanpa bahan bakar tambahan.

Selain itu program terobosan lainnya adalah dengan pengembangan District heating di daerah sekitar pembangkit PLTDG Pesanggaran yang notabene berlokasi di denpasar dan dekat dengan kawasan hotel Sanur, dan Kuta dimana kawasan ini akan disupply panas dengan memanfaatkan gas buang pembangkit ORC dengan suhu sekitar 200 derajat yang dapat digunakan untuk heater di hotel-hotel yang menggunakan listrik ataupun dipakai untuk pendingin dengan penambahan teknologi heat absorption chiller yang akan mengubah panas menjadi dingin.

Pada skenario 3 ini pun masih harus tetap mengoperasikan pembangkit BBM, namun porsinya sudah berkurang jika dibandingkan skenario 1 dan 2

Skenario 4 : Skenario 3 + SKLTT (Saluran Kabel Laut Tegangan Tinggi) #5 #6 Jawa-Bali 

Untuk mengatasi permasalahan defisit pembangkit non-BBM maka pada Skenario 4, sama dengan skenario 3 namun ditambahkan lagi supply dari kabel laut dengan kapasitas 2 x 80 MW yaitu supply dari Sistem Jawa, sehingga dengan penambahan supply dari kabel laut ini defisit dapat diatasi. 

Ditawarkannya opsi ini karena konstruksi yang lebih cepat dibandingkan membangun pembangkit serta tidak ada emisi udara yang dihasilkan dan memanfaatkan kelebihan daya di Sistem Jawa. namun dalam tulisan ini penulis juga mengkaji dari analisa aliran daya pada semua skenario. Pada skenario 4 ini sudah tidak ada lagi pembangkit BBM yang akan beroperasi.

Skenario 5 : Skenario 3 + Extention PLTU Celukan Bawang

Skenario 5 ini adalah skenario yang menjadi opsi terkakhir yaitu dengan peningkatan kapasitas PLTU Celukan bawang 2 x 150 MW. Jika dilakukan penambahan pembangkit PLTU Celukan Bawang maka dari sisi defisit dapat teratasi namun dari sisi biaya emisi yang dihasilkan tentunya akan meningkat karena pembangkit ini mengunakan bahan bakar batubara.

Analisa dan Evaluasi Alternatif Solusi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun